Salin Artikel

Tolak TPA di Cipayung Pindah ke Lulut Nambo, Petugas Sampah: Nanti Saya Enggak Bisa Cari Makan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah petugas sampah Cipayung tidak setuju dengan pemindahan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo.

Pasalnya, TPA itu merupakan satu-satunya tempat mereka mencari nafkah. 

"Kalo dipindahkan ke Lulut-Nambo, saya dan orang sini tidak bisa cari makan. Apalagi orang sekitar TPA kan pekerjaannya pemulung," kata salah satu petugas sampah RT 04 Blok Sawo, Cipayung, Depok, Nardi, Senin (8/1/2024).

Nardi ungkapkan, pemindahan lokasi pembuangan akan menyulitkan para petugas sampah. Jika mereka pindah memulung ke TPPAS Lulut Nambo, mobilitas mereka mejadi lebih sulit dan ada tambahan biaya operasional. 

"Kalau nanti dioper ke Nambo, saya bisa aja harus mengantar sampah ke sana. Gerobak kayak gini mana kuat, tapi kalau mau pakai motor atau mobil sampah, ya harus bayar lagi," jelasnya.

Hal tersebut cukup memberatkan Nardi karena upah yang diterimanya hanya mengandalkan warga dari wilayah tempat bekerjanya, yaitu sekitar Rp 25.000 - Rp 500.000 per bulan.

"Paling minimal kan ada biaya uang rokok untuk mereka yang bawa sampah kita sekitar Rp 5.000 - Rp 10.000, ya itu jelas pakai uang pribadi (dari upah bulanan yang saya terima)," tambah Nardi.

Di samping itu, Nardi sebagai petugas sampah bekerja setiap Senin-Sabtu di beberapa RT. Dia harus bolak-balik sekitar 2-3 kali ke TPA Cipayung untuk mengangkut semua sampah dari satu RT.

Dia tidak bisa membayangkan bagaimana perubahan ritme kerjanya jika TPA dipindahkan.

Meski demikian, saat ini TPA Cipayung sudah dalam kondisi lebih aman dan terkendali dibandingkan tahun lalu karena semua alat pengangkat sampah yakni sebanyak 9 unit beroperasi.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPA Cipayung, Danru.

"Kemarin tuh sempat menumpuk karena alat yang beroperasi cuma ada 4 unit, sisanya rusak. Tapi sekarang sudah aman (sebanyak 9 unit), meskipun ya kalau soal overload tentu saja masih ya," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/08/11291391/tolak-tpa-di-cipayung-pindah-ke-lulut-nambo-petugas-sampah-nanti-saya

Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke