Salin Artikel

Sebar Nomor WhatsApp demi Mudahkan Pelanggan, Pemilik Warung Kerek: Laki-laki Malah Godain Saya

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik warung kerek atau warung yang berada di tepian Kali Mampang, Jakarta Selatan, bernama Neneng (43) mengaku sering digoda oleh lelaki hidung belang saat nomor WhatsApp untuk memesan menu makanan di warungnya tersebar.

Ditemui Kompas.com, Rabu (17/1/2024), wanita asli Betawi itu mengungkapkan, peristiwa tak terlupakan itu terjadi pada pengujung tahun 2014.

Semua itu bermula saat Neneng dan adik-adiknya mulai lelah dengan cara transaksi tradisional, yang mana mereka harus berteriak ketika berbicara dengan pelanggannya.

Maklum, jarak antara warung kerek dan lokasi pembeli lebih kurang sejauh 4 meter.

“Kita kan harus teriak kalau ada yang beli ya, jadi lama-lama capek juga. Sudah capek memasak, menyiapkan makanan, kemudian kita harus teriak-teriak saat jual beli,” kata dia.

Berkaca dari hal itu, Neneng kemudian mencantumkan nomor WhatsApp khusus supaya pelanggan dan dirinya tak perlu banyak berteriak.

Ia mulai menyebarkan nomor itu setiap ada pemesanan yang membeli makanan dari warungnya.

“Di setiap wadah makanan, saya tuliskan nomor WhatsApp saya, dengan harapan kita enggak perlu saling berteriak. Mereka tinggal pesan lewat WhatsApp dan tinggal diambil beberapa menit setelahnya,” tutur dia.

Namun, nomor WhatsApp yang menyebar dengan cepat justru menjadi bumerang.

Tak hanya pelanggan setianya yang mengirimkan pesan, beberapa lelaki hidung belang ikut meramaikan kolom pesan WhatsApp Neneng.

“Mulai ada tuh orang tak dikenal yang godain saya. Saya kan bingung jadinya. Ini bukan nomor pribadi, tapi nomor warung, malah ngirim pesan enggak jelas,” ucap dia.

Walau demikian, Neneng ogah ambil pusing.

Ia bahkan sempat membalas pesan lelaki hidung belang itu sambil berkelakar.

“Bang, saya sudah jadi istri orang. Masa mau sama saya,” kata dia seraya mengingat momen tersebut.

“Saya sudah punya anak satu, cari yang lain aja, Bang,” tambah Neneng sambil tertawa.

Untungnya, Neneng menyebutkan, peristiwa itu tak berlangsung lama.

Beberapa bulan setelah menggunakan WhatsApp sebagai salah satu metode untuk pesan makanan, tak ada lagi orang-orang aneh yang mengirimkan pesan kepada dirinya.

“Setelah periode itu, kayaknya sudah enggak pernah, sampai sekarang. Jadi cuma langganan saya saja yang memang mau pesan makan,” imbuh dia.

Sebagai informasi, warung kerek milik Neneng tercetus ketika bedeng yang digunakannya untuk berjualan digusur.

Waktu itu, media 2010-2014, Neneng sempat membuka warung makan di area pembangunan hotel dan gedung perkantoran yang berada persis di seberang rumahnya, yang terpisah oleh kali.

Namun, karena gedung yang dibangun sudah kokoh berdiri, bedeng tempatnya berjualan terpaksa digusur.

Sebelum digusur, ia sebenarnya telah ditawarkan untuk membuka kios di area gedung perkantoran, tetapi karena biaya sewa mahal, ia memilih untuk melanjutkan bisnisnya di depan rumah.

Ia kemudian memanfaatkan ember yang dikaitkan ke tali tambang untuk mengantarkan pesanan pembeli ke lahan seberang kali dan terpisahkan oleh tembok yang menjulang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/18/15383861/sebar-nomor-whatsapp-demi-mudahkan-pelanggan-pemilik-warung-kerek-laki

Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke