Salin Artikel

Dampak Masif atas Bocornya Gas Amonia Pabrik Es di Karawaci, Ratusan Warga Dievakuasi hingga Tanaman Mati

TANGERANG, KOMPAS.com - Kebocoran pipa gas amonia pabrik es PT Danesja di Kelurahan Koang Jaya, Karawaci, Kota Tangerang, pada Selasa (6/2/2024) berdampak masif.

Sebagian besar warga yang tinggal di sana geram dan meminta pabrik es di kawasan ini pindah atau ditutup, imbas kebocoran gas amonia.

Pasalnya, kebocoran gas tersebut berdampak ke permukiman warga di sekitarnya. Banyak masyarakat menghirup gas amonia berlebihan saat terjadi kebocoran.

Diketahui, gas amonia di pabrik tersebut bocor pada Selasa sekitar pukul 02.45 WIB.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, gas amonia bocor karena salah satu pipa gas terlepas.

"Tempat pembuatan es menggunakan salah satunya gas amonia untuk pendingin, saat proses itu pipanya ada yang terlepas," ujar Zain saat dikonfirmasi.

Ratusan warga dievakuasi

Sebanyak 200 warga dievakuasi imbas kebocoran gas amonia di PT Danesa. Pasalnya pada saat kejadian, baunya menyengat, terutama sekitar lokasi.

Zain menuturkan, petugas pemadam kebakaran (damkar) menyiram lokasi kejadian untuk mengurangi bau yang menyengat.

Sementara itu, puluhan orang sempat dilarikan ke rumah sakit saat terjadi kebocoran gas amonia di pabrik es.

Terkini, sebanyak 52 warga yang dibawa ke rumah sakit akibat kebocoran pipa gas amonia di PT Danesja, Koang Jaya telah dipulangkan.

"Terakhir sampai jam 15.00 WIB kemarin 52 (korban). Dan semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Maryono Hasan, Rabu (7/2/2024).

"Kawasan (pabrik) sudah disteril oleh pihak kepolisian," kata Maryono.

Karyawan terluka

Saat kebocoran terjadi, diketahui para pekerja tengah membuat es balok. Seketika, terjadi ledakan di dalam pabrik.

"Tiba-tiba terjadi ledakan dan bau yang menyesakkan napas dan perih mata," kata Maryono.

Maryono menyebut, total ada 45 karyawan dan warga sekitar yang dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami sesak napas dan perih di mata.

Dalam peristiwa itu, beberapa karyawan pabrik juga mengalami luka lecet saat menyelamatkan diri.

Diduga karyawan tersebut melompat ketika insiden terjadi. Kebocoran gas amonia dapat ditangani pada pukul 05.30 WIB oleh petugas.

Tanaman mati

Sejumlah tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah warga RT 004 RW 03 Kelurahan Koang Jaya, Karawaci, mengering imbas terkena kabut gas amonia dari pabrik es PT Danesja.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, dedaunan pohon berubah warna jadi coklat dan mengering. Selain itu, banyak tumbuhan kecil yang mati akibat kabut gas tersebut.

"Itu akibat kabut gas amonia kemarin," kata Ketua RT 004 RW 03 Koang Jaya, Nano Sukarno, saat ditemui di lokasi, Rabu (7/2/2024).

"Masih banyak lagi tumbuhan yang mati di pekarangan warga lain," tambah dia.

Tak hanya tumbuhan, Nano menuturkan, beberapa hewan peliharaan warga juga mati, misalnya ikan dan burung.

Hal tersebut dialami warga bernama Dudi (51). Gas amonia itu mengarah ke rumahnya yang berjarak kurang lebih 250 meter dari pabrik.

"Saat kejadian, asap tebal itu masuk ke rumah saya, sehingga beberapa burung peliharaan saya mati," jelas Dudi.

"Ini pohon-pohon di rumah saya juga jadi coklat warna daunnya," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/07/23504151/dampak-masif-atas-bocornya-gas-amonia-pabrik-es-di-karawaci-ratusan-warga

Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke