Salin Artikel

Saat Petugas PPSU Dibuat Sakit Hati Lurah Ancol karena Dihina Miskin, Pilih Mogok Kerja dan Tuntut Permintaan Maaf

Aksi tersebut dilakukan sebagai tanda bahwa mereka mogok kerja lantaran sering dimarahi dan dihina dengan sebutan "miskin" oleh Lurah Kelurahan Ancol Saud Maruli Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol Kenny Hutagaol.

"Saya PPSU Kelurahan Ancol. Kami minta ketegasan dan keadilan. Jadi gini, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi kita, apalagi, yang kita enggak enak hati kan, dengan kata-kata 'miskin'. Contohnya 'PPSU miskin dilarang merokok'," kata Arief, salah satu petugas PPSU yang ditemui dalam aksi tersebut, Senin.

Selain itu, Arief menyebut petugas PPSU kerap "dipecut" saat bertugas oleh Saud dan Kenny, terutama saat pelaksanaan Pemilu 2024 yang lalu.

"Ya namanya kerja ya capek ya, Bang, cuma jangan dipecut anak-anak, jangan sering kali dipecut. Kemarin apalagi pas lagi kita menyaksikan pemilu, kami catat berapa suara, itu kan memiliki waktu yang panjang, yang lama. Seharusnya ada rasa simpatinya gitu, jangan terlalu dipecut anak-anak, kasihan," jelas Arif.

Pendapat yang sama dengan Arif juga dilontarkan oleh Pipit Mulyaningsih, anggota PPSU Kelurahan Ancol lainnya yang juga ikut dalam aksi.

"Pak sekretaris kelurahan kalau omong nyakitin, selalu katain miskin ke PPSU. Jadi kayaknya anak-anak sakit hati," ujar Pipit.

Bahkan, perkataan yang tak mengenakkan itu sempat dilontarkan kepada rekan Pipit saat antre pembagian sembako kecamatan.

"Kalau saya dengar pas pembagian sembako dari kecamatan, itu kan harus nebus Rp 100.000. Sedangkan dia enggak punya duit, tapi dia udah dapat kupon. Tapi dikatain 'yang miskin-miskin ke sini dulu'," lanjutnya.

Tuntut minta maaf

Arief menyampaikan, para petugas PPSU Kelurahan Ancol menuntut Saud dan Kenny meminta maaf secara terbuka atas kata-kata yang membuat sakit hati.

Mereka ingin sang lurah dan sekretarisnya sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu tidak dapat dibenarkan.

"Tuntutan kami minta keadilan, Pak Lurah minta maaf dengan kita-kita orang kalau dia memiliki kebijakan yang salah, sering menghina," kata Arief.

"Perkataannya juga dijaga, kalaupun kami PPSU, jangan direndahkan. Minta keadilan, jangan dikit-dikit dikatain miskin," timpal Pipit.

Soal dirinya disebut kerap menghina petugas PPSU dengan sebutan miskin, Saud buka suara.

"Saya jelaskan ya, jadi bahasa (miskin) itu saya sampaikan di saat pembinaan PPSU. Pembinaan itu saya berikan kepada PPSU, bagi yang merokok agar berhenti merokok, lebih baik duitnya ditabung untuk anak istri kita supaya tidak miskin karena kebutuhan sekarang harga semakin meningkat," ucap Saud saat dikonfirmasi, Senin.

Saud mengaku tak ada maksud menghina para petugas PPSU. Kata "Miskin" yang ia pakai bersama sang sekretaris konteksnya bercanda.

"Kemudian bahasanya Pak Sekkel (Sekretaris Kelurahan) itu terlontar tanpa sengaja dalam keadaan bercanda. Karena di saat itu kita lagi ada pembagian kupon pangan murah dari Food Station, di saat dibagi kupon ternyata mereka tidak bawa duit," ucap Saud.

"Jadi Pak Sekkel itu ya namanya akrab sama PPSU, dia jawab gini sambil bicara, 'miskin amat', tapi dibagi uang, dikasih uang pinjam. Bukan mengatakan kamu miskin, bukan begitu," lanjutnya.

(Tim Redaksi: Vincentius Mario, Jessi Carina)

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/20/05300081/saat-petugas-ppsu-dibuat-sakit-hati-lurah-ancol-karena-dihina-miskin

Terkini Lainnya

Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Megapolitan
Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Megapolitan
KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Megapolitan
Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Megapolitan
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Megapolitan
Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Megapolitan
'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke