Salin Artikel

Demo di Patung Kuda, Ibu-ibu: Bansos Datang, Beras Hilang!

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Keadilan Rakyat (GKRl) menggelar aksi unjuk rasa kedua di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).

Pengamatan Kompas.com di lokasi, sejak pukul 12.50 WIB massa aksi sudah mulai berkumpul di sekitaran Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Peserta aksi yang didominasi oleh ibu-ibu dan bapak-bapak itu membawa sejumlah poster yang bertuliskan keluhan mereka soal kelangkaan beras.

"Bansos datang, beras hilang!" demikian bunyi tulisan salah satu poster yang dibawa para peserta aksi.

Kemudian, ada juga poster yang bertuliskan "Harga beras naik, rakyat tercekik".

Uniknya, para ibu-ibu yang berdemo itu mengenakan daster. Sementara untuk peserta laki-laki mengenakan kaos berwarna putih.

Aksi unjuk rasa itu dimulai setelah massa selesai makan siang. Para ibu dan bapak yang sudah selesai makan tampak memegang wajan dan spatula, kemudian menjadikan kedua alat masak tersebut sebagai alat musik.

Wajan dipukul menggunakan spatula, mengikuti irama lantunan lagu yang diputar dari speaker besar di atas mobil pickup.

Mereka asik berjoget hingga menarik perhatian sejumlah warga lewat, salah satunya pasangan Warga Negara Asing (WNA) yang sedang melintas di wilayah tersebut.

Diketahui, tujuan aksi hari ini salah satunya akan membahas tentang kenaikan harga pangan yang naik setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Rencananya, massa juga akan longmarch menuju Gedung Bawaslu setelah menyelesaikan orasi di titik awal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/27/13574561/demo-di-patung-kuda-ibu-ibu-bansos-datang-beras-hilang

Terkini Lainnya

Cara Beli Tiket Masuk Monas dan Harga Tiketnya

Cara Beli Tiket Masuk Monas dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Megapolitan
'Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang'

"Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang"

Megapolitan
Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Megapolitan
KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

Megapolitan
Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Megapolitan
Kronologi Kasus 'Bullying' Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Kronologi Kasus "Bullying" Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Megapolitan
Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Megapolitan
Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Megapolitan
Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Megapolitan
Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Megapolitan
Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang 'Berlubang' hingga Minim Penerangan

Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang "Berlubang" hingga Minim Penerangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke