Salin Artikel

Mengecek Harga Beras di Pasar Cipinang Seperti yang Disuruh Jokowi, Pedagang Sempat Takut Bicara

JAKARTA, KOMPAS.com – Mencari informasi seputar harga beras terkini di pasaran, mendadak jadi pekerjaan sulit.

Padahal, Presiden Joko Widodo sendiri yang meminta para jurnalis untuk mengecek harga beras terkini. Kata Kepala Negara, harga beras sekarang sudah turun. Oleh sebab itu, jurnalis harus mengeceknya sendiri ke pasar.

Pengalaman itu dialami Kompas.com ketika bertandang ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (29/2/2024) menjelang siang.

Pasar yang dikelola BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya itu tampak masih lengang, tepatnya sekitar pukul 10.00 WIB. Hanya beberapa toko saja yang buka saat itu.

Di salah satu toko, berdiri seorang pria kurus setinggi sekitar 165 sentimeter. Kulitnya putih, bermata kecil. Ia mengenakan kaos berkerah merah muda dan celana jin biru muda.

Kakinya beralas sandal, tak seperti kebanyakan pekerja toko yang hampir pasti selalu nyeker.

Saat ditanya mengenai harga beras terkini, tubuhnya bergerak gusar, dahinya mengerut. Ia menolak menjawab. Ia kemudian menyuruh kami mewawancarai dua orang, yakni Aloy dan Yanto.

“Mereka tuh yang biasa diwawancarai media. Jangan saya, saya enggak tahu,” ujar dia.

Nama Aloy dan Yanto yang dimaksud rupanya adalah pemilik toko. Aloy adalah pemilik Toko Sumber Raya, sementara Yanto atau Haryanto adalah pemilik Toko Idolaku.

Tetapi ketika hendak menuju ke salah satu toko itu, seorang petugas keamanan menghampiri. Di dada kirinya tertera nama, Unggul. Ia kemudian meminta surat tugas untuk meliput di area Pasar Induk Beras Cipinang.

“Bukan mempersulit, tapi biar kami koordinasinya enak soal siapa-siapa saja yang liputan ke sini,” ujar dia bernada halus.

Demi memenuhi prosedur tuan rumah, Kompas.com pun membuat surat tugas untuk meliput di pasar tersebut.

Sembari menunggu surat dibuat, Kompas.com menghampiri salah satu toko beras di ujung lorong.

Pria yang enggan menyebutkan identitas itu mengaku, sejak harga beras melonjak dan ramai diberitakan, para pemilik toko atau pekerja diminta untuk berhati-hati meladeni permintaan wawancara dengan jurnalis.

Pria berkulit sawo matang itu mengatakan, untuk para pekerja, kalau salah bicara, bisa-bisa tidak bekerja lagi di toko tersebut.

“Di sini pasti enggak pada mau ngomong soal itu (harga beras). Kalau salah ngomong, kami bisa enggak kerja lagi. Kalau dulu kan banyak tuh, sampai siaran langsung. Kalau sekarang, ya begitu,” ujar dia.

Intinya, ia menolak untuk ditanya-tanya pula mengenai harga beras terkini.

Pemilik toko benarkan Jokowi

Tak beberapa lama kemudian, surat tugas pun tiba. Setelah menunjukkan surat itu ke petugas keamanan dan pengelola, kami pun berjalan ke toko yang mana pemiliknya bersedia untuk diwawancara.

Pemilik toko pertama yang bersedia diwawancara adalah Aloy (40). Ia memiliki toko bernama Sumber Raya. Toko ini sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo pada Kamis (15/2/2024).

Menurut Aloy, per Kamis ini, harga beras sudah berangsur turun. Sama seperti yang Presiden Jokowi katakan.

“Untuk saat ini, harga beras yang jelas turun,” kata dia.

“Kalau ada yang bilang naik, benar. Tapi, itu kemarin, bukan sekarang. Waktu bulan Januari awal, itu benar. Tapi, sekarang, dari awal Februari, kita masuk ke dalam penurunan harga,” lanjut Aloy.

Ia menjelaskan, penurunan harga beras ini terjadi karena di daerah Demak, Solo, Sragen, dan daerah penghasil beras lainnya sudah memasuki musim panen.

“Otomatis, dengan musim panen itu, kan gabah di pasar jadinya banyak dan ini akan mempengaruhi harga,” ujar dia.

Hal senada juga disampaikan pemilik Toko Beras Idolaku, Haryanto (43). Dia mengatakan, penurunan harga beras terjadi sejak setelah pemilihan umum (Pemilu) 2024.

“Rekor harga tertinggi itu, kemarin, di dua minggu sebelum Pemilu. Terus, setelah Pemilu ke sini, itu sudah mulai ada penurunan, untuk semua jenis beras,” ungkap Haryanto.

Penurunan harga terjadi di jenis beras medium. Sebelumnya, harga beras jenis itu mencapai Rp 15.000 per kilogram. Kini, harganya sudah turun menjadi Rp 13.500 per kilogram.

Demikian pula untuk jenis beras premium. Sebelumnya, harga beras jenis itu bisa mencapai Rp 16.000 per kilogram di tingkat distributor. Kini, harganya turun sekitar Rp 500.

Konsumen teriak “masih mahal”

Salah seorang konsumen di Pasar Induk Beras Cipinang bernama Tun Rahayu (60) mengaku sama sekali tidak merasakan penurunan harga beras.

“Saya beli beras premium yang 50 kilogram. Biasanya Rp 715.000, bahkan sebelumnya lagi Rp 600.000-an. Ini sekarang sudah Rp 785.000. Naik berapa persen tuh? Masih mahal kan,” ujar dia.

Wanita yang sehari-hari menjalankan bisnis warung makan padang di Duren Sawit, Jakarta Timur itu mengaku, akibat harga beras yang masih tinggi, ia pun tidak memborong dua karung sekaligus, melainkan satu karung saja.

“Nunggu (harga) turun aja dulu deh. Kalau beli banyak, rugi nanti,” ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/29/18271631/mengecek-harga-beras-di-pasar-cipinang-seperti-yang-disuruh-jokowi

Terkini Lainnya

Polisi: Jukir di Cipayung Sudah Setubuhi Anak Tirinya Lebih dari 50 Kali

Polisi: Jukir di Cipayung Sudah Setubuhi Anak Tirinya Lebih dari 50 Kali

Megapolitan
DPRD Kota Bogor Terima Banyak Aduan soal PPDB, Mayoritas Persoalkan Situs Eror

DPRD Kota Bogor Terima Banyak Aduan soal PPDB, Mayoritas Persoalkan Situs Eror

Megapolitan
Jelang Puncak Ibadah Haji 2024, Pemprov DKI Pastikan Jemaah Dalam Kondisi Baik

Jelang Puncak Ibadah Haji 2024, Pemprov DKI Pastikan Jemaah Dalam Kondisi Baik

Megapolitan
Mengenal Kartu Lansia Jakarta: Manfaat, Syarat, dan Cara Mendapatkannya

Mengenal Kartu Lansia Jakarta: Manfaat, Syarat, dan Cara Mendapatkannya

Megapolitan
2 Pria Buat Onar di Palmerah, Peras dan Tipu Penjual Ayam Goreng dengan Modus Tukar Uang

2 Pria Buat Onar di Palmerah, Peras dan Tipu Penjual Ayam Goreng dengan Modus Tukar Uang

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 5 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 5 Juni 2024

Megapolitan
Geliat Pasar Malam di Jakarta: Tempat Nostalgia meski Mulai Dilupakan Masyarakat…

Geliat Pasar Malam di Jakarta: Tempat Nostalgia meski Mulai Dilupakan Masyarakat…

Megapolitan
Kasudindik Jakbar Ingatkan Jangan Ada Saling Tuduh dalam Kasus Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Kalideres

Kasudindik Jakbar Ingatkan Jangan Ada Saling Tuduh dalam Kasus Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Kalideres

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 5 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Kerja sebagai Pengamen | Suami BCL Dilaporkan Mantan Istri ke Polisi

[POPULER JABODETABEK] Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Kerja sebagai Pengamen | Suami BCL Dilaporkan Mantan Istri ke Polisi

Megapolitan
Lokasi SIM Keliling di Bekasi Juni 2024

Lokasi SIM Keliling di Bekasi Juni 2024

Megapolitan
Seorang Jemaah Haji Asal Tangsel Wafat di Mekkah, Diduga Terkena Serangan Jantung

Seorang Jemaah Haji Asal Tangsel Wafat di Mekkah, Diduga Terkena Serangan Jantung

Megapolitan
Kurang Penghasilan, 2 Jukir Liar Peras dan Tipu Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Kurang Penghasilan, 2 Jukir Liar Peras dan Tipu Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
DPRD DKI Minta Pengelola Tingkatkan Fasilitas MRT, LRT, dan Transjakarta

DPRD DKI Minta Pengelola Tingkatkan Fasilitas MRT, LRT, dan Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cipayung Jadi Tersangka karena Setubuhi 2 Anak Tiri Berulang Kali

Jukir di Cipayung Jadi Tersangka karena Setubuhi 2 Anak Tiri Berulang Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke