Salin Artikel

Pemprov DKI Libatkan Satgas Pangan buat Pantau Stok dan Harga Beras Jelang Ramadhan 2024

JAKARTA, KOMAPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk memantau stok beras dan harga jualnya di pasaran jelang Ramadhan 2024.

Kepala Dinas KPKP DKI Suharini Eliawati mengatakan, upaya itu dilakukan guna memenuhi permintaan pangan dan stabilisasi harga, khususnya beras.

"Kami melakukan pemantauan stok, harga dan mutu secara rutin bersama Satgas Pangan," ujar Suharini dalam keterangannya, Selasa (5/3/2024).

Suharini mengatakan, Dinas KPKP DKI Jakarta juga bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk menjaga pasokan beras yang masuk ke Ibu Kota.

"Kemudian kerja sama dengan antar-pelaku usaha atau B2B serta mengoptimalkan peran PT Food Station Tjipinang Jaya," ucap Suharini.

Selain itu, Pemprov DKI dalam mengendalikan ekspektasi inflasi juga menggelar Pasar Sembako Murah untuk masyarakat dengan paket sembako seharga Rp 100.0000.

Paket sembako itu terdiri dari beras 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, tepung terigu 1 kilogram serta minyak goreng 2 liter.

Adapun program Sembako Murah digelar Pemprov DKI Jakarta sejak pertengahan Januari 2024.

"Kemudian ada pendistribusian pangan bersubsidi bagi masyarakat tertentu. Ini bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Perum Bulog dan ID Food," kata Suharini.

"Untuk mengendalikan harga, melalui penyaluran beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) kualitas Medium ke masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 54.500 per kantong, isi 5 kilogram di toko-toko beras dan pasar modern," imbuh Suharini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/05/10372901/pemprov-dki-libatkan-satgas-pangan-buat-pantau-stok-dan-harga-beras

Terkini Lainnya

Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Megapolitan
'Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang'

"Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang"

Megapolitan
Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Megapolitan
KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

Megapolitan
Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Megapolitan
Kronologi Kasus 'Bullying' Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Kronologi Kasus "Bullying" Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Megapolitan
Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Megapolitan
Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Megapolitan
Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Megapolitan
Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Polisi Telusuri Kemungkinan Adanya Unsur Kelalaian dalam Kasus Keracunan Massal di Bogor

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Megapolitan
Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang 'Berlubang' hingga Minim Penerangan

Bahayanya Trotoar di Pulogadung, Banyak yang "Berlubang" hingga Minim Penerangan

Megapolitan
Pencairan Kartu Lansia Jakarta Telat, Dinsos: Masih Tahap Administrasi

Pencairan Kartu Lansia Jakarta Telat, Dinsos: Masih Tahap Administrasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke