Salin Artikel

Tak Pernah Jual Kurma Israel, Pedagang di Pasar Jatinegara Sambut Baik Imbauan MUI

Oleh karena itu, Uud menyambut baik imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar masyarakat Tanah Air tidak mengonsumsi dan membeli kurma Israel.

"Soal imbauan enggak boleh konsumsi (dan jual) kurma Israel dari MUI, saya nurut saja. Lagi pula saya juga enggak pernah jual kurma Israel," terang Uud di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (13/3/2024).

Uud menjual beragam jenis kurma, mulai dari Khalas, Tunisia tangkai dan madu, Golden Valley Mesir, Medjool Palestina, Ajwah, dan Sukari.

Ia selalu memastikan asal kurma yang hendak dijual kepada distributor. Sejauh ini, kurmanya tergolong aman.

Uud menduga, ada kemungkinan para pelanggannya tidak pernah menanyakan asal buah kurmanya karena ia sudah lama berjualan di sana.

"Sejak MUI keluarin imbauan, enggak ada juga pelanggan yang nanya ada kurma Israel atau enggak di dagangan saya. Karena saya sudah lama di sini, orang-orang yang sering ke pasar juga mungkin sudah tahu saya jual kurma apa saja," papar Uud.

Pedagang kurma lainnya, Elawati (52), juga memastikan bahwa seluruh jenis kurma yang dijualnya tidak berasal dari Israel.

Selain memastikan ke distributor, ia pun mengecek setiap barcode dan keterangan negara asal di setiap kemasan kurma.

"Saya sih ikutin saja imbauan dari MUI. Selama ini saya enggak jual kurma Israel sih, karena di setiap dus ada keterangannya kurma asal dari mana," ujar Elawati di lokasi, Rabu.

Sama dengan Uud, Elawati juga sudah berdagang kurma cukup lama di sana. Ia mulai berjualan sejak tahun 1996.

Selama ini, tidak pernah ada yang menanyakan asal usul kurma yang dijajakan Elawati.

Namun, sejak MUI mengeluarkan imbauan terkait kurma Israel, ada beberapa pelanggan yang memastikan hal tersebut kepada Elawati.

"Pembeli sebagian besar nanya saya ada jual kurma Israel enggak, kalau jual mereka enggak mau beli di tempat saya. Saya bilang dari dulu enggak pernah jualan kurma Israel," ucap Elawati.

Sebelumnya, MUI melarang umat Islam Indonesia menjual-belikan kurma produk pertanian Israel untuk keperluan Ramadhan 1445 Hijriah.

Larangan itu disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim.

"Jangan di bulan Ramadhan menjual produk-produk Israel. Kurma itu halal, enak, saya juga pencinta kurma, halal dzatnya, tapi jadi haram karena uang hasil penjualannya itu untuk membunuh warga Palestina," katanya, diberitakan Kompas.com (11/3/2024).

Sudarnoto juga mengingatkan umat Islam di Tanah Air supaya melanjutkan gerakan boikot terhadap produk-produk impor atau buatan korporasi yang pro Zionisme dan Israel.

"Mengingatkan kembali bahwa kita umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli kemanusiaan memboikot produk-produk Israel dan perusahaan-perusahaan negara yang berafiliasi dengan Israel," ujar Sudarnoto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/14/07484341/tak-pernah-jual-kurma-israel-pedagang-di-pasar-jatinegara-sambut-baik

Terkini Lainnya

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke