Salin Artikel

Ibu Rumah Tangga Terpaksa "Ngirit" Belanja Kala Harga Bahan Pokok Naik

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga bernama Rosmayati terpaksa mengurangi porsi belanjanya saat harga bahan pokok naik.

Ia mengurangi porsi belanja karena penghasilannya tidak mencukupi.

"Jadi ngirit. Dikurangin (porsinya) sudah pasti, karena kan jatah belanja, penghasilan kan enggak sesuai," ujar Rosmayati saat ditemui di Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (20/3/2024).

Apalagi, Rosmayati harus memberi makan dua orang anak dan suaminya setiap hari.

"Pengeluaran saya besar, makanya siasat saya lebih irit ya. Lebih selektif beli bahan-bahan dapurnya," kata dia.

Berbeda dengan ibu lain bernama Suryati. Ia tetap membeli bahan pangan sebagaimana yang ia beli sebelumnya.

"Yang bahan pokok saya beli. Masa kalau masak enggak ada bumbu gimana, enggak enak kan," kata dia.

Sementara itu, pedagang sembako di pasar bernama Lely mengeluh barang jualannya kerap tidak habis belakangan ini.

Kenaikan harga bahan pokok berdampak pada pendapatan dari warung jualannya yang berkurang.

Sebab, para pelanggan mengurangi jumlah pembelian bahan pokok.

"Ada dampaknya, jadi pembeli juga mengurangi belanja. Misalnya biasa beli satu kilogram jadi setengah, ngurangin porsi," ucap dia.

Ia pun berharap, pemerintah bisa segera menstabilkan harga pasar, apalagi menjelang Idul Fitri 1445 H.

"Saya harap harganya normal lah standar saja gitu. Jangan sampai naik yang signifikan banget," kata Lely.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/20/16510241/ibu-rumah-tangga-terpaksa-ngirit-belanja-kala-harga-bahan-pokok-naik

Terkini Lainnya

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke