Salin Artikel

Diduga Ada Kebocoran, Bensin di SPBU Bekasi Tercampur Air hingga Bikin Kendaraan Mogok

BEKASI, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagperin) Kota Bekasi Romi Payan mengecek SPBU Pertamina di Jalan Ir. Juanda, Margahayu, Kota Bekasi.

Romi menuturkan, SPBU Pertamina yang berlokasi dekat taman Bulan-Bulan tersebut terindikasi mengalami kebocoran usai ditemukan bensin yang tercampur air.

Akibatnya, kendaraan yang mengisi bensin di SPBU itu mengalami mogok.

"Jadi ini indikasinya ada kebocoran di bawah, jadi bukan hal yang disengaja dari SPBUnya," ujar Romi saat ditemui di lokasi, Selasa (26/3/2024).

Romi menuturkan, pihaknya telah mengambil sampel untuk dilakukan pengecekan guna memastikan dugaan tersebut.

"Iya kami mengambil sampel, dilakukan pengecekan dari pihak Cikampek (Pertamina) menuju ke sini untuk pengecekan terhadap struktur bawah," ujar dia.

Untuk sementara ini, lanjut Romi, kondisi bensin yang tercampur air hanya ada pada jenis Pertalite.

"Hanya Pertalite, tapi tadi sampelnya diambil semua, tapi yang bocor hanya Pertalite," tuturnya.

Romi menduga, tercampurnya bensin dengan air itu terjadi karena lokasi SPBU dekat dengan aliran Sungai Bekasi.

"Kalau sementara ini iya (masih tercampur), makanya tadi ada pengecekan apakah itu kebocorannya dari karena dekat sungai ya, jadi kebocorannya darimana pasti nanti akan dipublikasikan," imbuhnya.

Sejauh ini, ada sebanyak tujuh pengendara motor dan satu mobil yang melaporkan kendaraannya mengalami mogok usai mengisi bensin Pertalite di SPBU tersebut.

"Dari pengendara motor kurang lebih yang sudah melapor itu ada tujuh, mobil satu. Kita kawal bersama agar bisa tuntas karena kondisi SPBU ini dibutuhkan masyarakat," tandas Romi.

Sebagai informasi, SPBU Pertamina 34.1706 Juanda kini ditutup sementara setelah adanya laporan sejumlah pengendara motor dan mobil yang mogok massal.

Bensin jenis Pertamina yang tercampur air membuat mesin pengendara tiba-tiba mati mendadak.

Seorang konsumen bernama Edi (57) mengatakan, mobilnya mogok setelah berjalan kurang lebih satu kilometer usai mengisi pertalite 10 liter.

"Saya isi Pertalite, isi 10 liter itu Rp 100.000. Kira-kira di Polres itu lewatin Kejaksaan Negeri dikit, kurang lebih satu kilometer mogok," ujar Edi, Senin malam.

Selain Edi, seorang pemotor Nur Khairul (26) juga mengalami hal serupa setelah mengisi bensin Pertalite.

"Kebetulan bensinnya Pertalite, isinya Rp 20.000. Motor saya mogok di situ (PMI)," tutur Khairul.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/26/13193321/diduga-ada-kebocoran-bensin-di-spbu-bekasi-tercampur-air-hingga-bikin

Terkini Lainnya

Soal Isu Kaesang Maju Pilkada DKI, Pengamat : Modal Politiknya Campur Tangan Kekuasaan

Soal Isu Kaesang Maju Pilkada DKI, Pengamat : Modal Politiknya Campur Tangan Kekuasaan

Megapolitan
KASN Sebut Supian Suri Sudah Lakukan Pendekatan Politik Sebelum Masa Cuti Berlaku

KASN Sebut Supian Suri Sudah Lakukan Pendekatan Politik Sebelum Masa Cuti Berlaku

Megapolitan
Amarah Pria di Jakbar, Pukul Ayah Tiri yang Memaki Istrinya Berujung Ditangkap Polisi

Amarah Pria di Jakbar, Pukul Ayah Tiri yang Memaki Istrinya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
PAM Jaya Langsung Cek Rumah Warga Koja yang Keluhkan Airnya Asin dan Berminyak

PAM Jaya Langsung Cek Rumah Warga Koja yang Keluhkan Airnya Asin dan Berminyak

Megapolitan
Air di Koja Asin dan Berminyak, Dirut PAM Jaya Duga Ada Kebocoran Pipa

Air di Koja Asin dan Berminyak, Dirut PAM Jaya Duga Ada Kebocoran Pipa

Megapolitan
Soal Pilkada Jakarta, PSI Masih Tunggu Keputusan Kaesang dan Sikap Politik KIM

Soal Pilkada Jakarta, PSI Masih Tunggu Keputusan Kaesang dan Sikap Politik KIM

Megapolitan
Soal Isu Maju Pilkada DKI, PSI: Kaesang Sibuk Urus Persiapan Pemilihan di Berbagai Daerah

Soal Isu Maju Pilkada DKI, PSI: Kaesang Sibuk Urus Persiapan Pemilihan di Berbagai Daerah

Megapolitan
Beredar Poster Budi Djiwandono-Kaesang, PSI: Masyarakat Berharap Lahir Pemimpin Muda

Beredar Poster Budi Djiwandono-Kaesang, PSI: Masyarakat Berharap Lahir Pemimpin Muda

Megapolitan
Warga Keluhkan Minimnya Trotoar di Jaktim, Singgung Kawasan Cikini

Warga Keluhkan Minimnya Trotoar di Jaktim, Singgung Kawasan Cikini

Megapolitan
Istrinya Dimaki, Pemuda di Kebon Jeruk Pukuli Ayah Tiri

Istrinya Dimaki, Pemuda di Kebon Jeruk Pukuli Ayah Tiri

Megapolitan
Dilema Warga Koja Kesulitan Air Bersih, PAM Masih Bermasalah

Dilema Warga Koja Kesulitan Air Bersih, PAM Masih Bermasalah

Megapolitan
Jalan Terjal Supian Suri Maju Pilkada Depok Saat Berstatus ASN, Dua Kali Dilaporkan ke KASN

Jalan Terjal Supian Suri Maju Pilkada Depok Saat Berstatus ASN, Dua Kali Dilaporkan ke KASN

Megapolitan
Detik-detik Menegangkan Jatuhnya Besi Ribar di Lintasan MRT: Muncul Percikan Api, Penumpang Panik

Detik-detik Menegangkan Jatuhnya Besi Ribar di Lintasan MRT: Muncul Percikan Api, Penumpang Panik

Megapolitan
Warganya Terganggu, Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya

Warganya Terganggu, Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya

Megapolitan
Jatuhnya Besi Ribar di Jalur MRT, Timbulkan Dentuman Keras dan Percikan Api Berujung Penghentian Operasional MRT

Jatuhnya Besi Ribar di Jalur MRT, Timbulkan Dentuman Keras dan Percikan Api Berujung Penghentian Operasional MRT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke