JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang driver ojek online (ojol) bernama Dilah (58) menceritakan kondisi saat penumpang susah mendapat pengendara pada Kamis (4/4/2024).
Hal itu karena cuaca hujan saat jam pulang kantor sehingga orderan yang masuk ke aplikasi berasal dari penumpang yang titik jemputnya jauh.
"Jarak jemputnya jauh dan macet ya jadi agak sulit dapat pastinya para penumpang," kata Dilah saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Minggu (7/4/2024).
Menurut dia, banyak driver ojol yang mematikan aplikasi pada saat itu. Namun, ia tetap mengaktifkan aplikasi.
"Saya aktifkan cuma ya itu dapat penumpangnya tapi ya jauh jarak jemputnya," papar dia.
Ia pun menceritakan apa yang dialami pada hari itu.
Dilah mendapat penumpang yang titik jemputnya di Mal Kalibata, sedangkan saat itu posisinya di Stasiun Cawang.
"Antarnya ke kawasan SCBD. Ya mutar dan macet kan," papar Dilah.
Apalagi, para driver ojol hanya mendapat pesanan dengan tarif termurah.
Hal itu menguatkan alasan driver mematikan aplikasi saat kondisi seperti itu.
"Tarifnya Rp 10.400 itu tarif paling bawah. Pesanan Rp 15.000 kan dipotong ya. Jemputnya jauh antar cuma beberapa menit tarifnya segitu," kata Dilah.
Dilah menyayangkan kinerja aplikasi ojol itu.
Ia dan rekan sesama ojol sudah lama menghadapi masalah tersebut.
Pria yang sudah delapan tahun menjadi ojol itu menyebutnya dengan istilah "nge-blast".
"Banyak juga kan harusnya ojol yang mangkal di kawasan titik jemput paling dekat," tutur Dilah.
"Saya juga bingung aplikasinya. Sedangkan saya posisinya jauh, kenapa dapatnya jauh gitu dan macet," tambah dia.
Dilah menyebut banyak ojol yang protes karena hal itu. Namun, saran mereka tidak pernah didengar.
Apalagi, semua aplikasi ojol mengalami hal yang sama pada saat hujan dibarengi jam pulang kantor.
"Dari ketua paguyuban ojol sudah kasih saran gitu ke kantor, atau dari aplikasi ada kolom keluhan, tetap aja enggak berubah. Ya namanya kita nyari makan di sini, akhirnya kami ikut saja aturannya," tutur Dilah.
Diberitakan sebelumnya, pengguna aplikasi ojol ramai-ramai mengeluhkan kesulitan mendapatkan driver hingga dibatalkan berkali-kali.
Seperti cerita Tio, salah satu pengguna GoRide (layanan antar-jemput menggunakan motor Gojek). Pada Kamis (5/4)/2024), ia sangat sulit mendapatkan driver GoRide.
Padahal ia memesan jasa antar jemput itu bukan pada jam krusial seperti jam pulang kantor atau menuju waktu berbuka puasa.
“Karena biasanya kalau pesan jam-jam segitu yah jam 16.00 WIB sampai jam 19.00 WIB masih macet kan jadilah aku pesan jam 20.00 WIB lebih. Berharap cepat dapat driver malah sama saja,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (5/4/2024).
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/07/15402021/pengemudi-sebut-hujan-dan-macet-bikin-penumpang-susah-dapat-ojol-saat-jam