"Lukanya cuma leher di sebelah kiri, itu robek darahnya banyak," kata Wayan ketika diwawancarai Kompas.com di Polsek Cilincing, Selasa (9/4/2024).
Menurut dia, AF tidak langsung meninggal di tempat usai disabet parang oleh pengendara motor.
AF masih bisa berkomunikasi saat dibawa menggunakan mobil losbak untuk menuju ke Puskesmas Cilincing.
Namun, karena sudah banyak kehabisan darah AF meninggal dunia saat dalam perjalanan.
Saat ini, jenazah AF masih berada di Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan otopsi.
Diberitakan sebelumnya, AF tewas tersabet parang saat mengikuti rombongan pemuda membangunkan sahur (ngobrek) di daerah Tanah Merdeka, Cilincing.
Awalnya, AF yang merupakan penjual nasgor diajak oleh rekannya berinisial IM dan MR untuk ikut rekan-rekan lainnya yang dikira sedang berkeliling membangunkan sahur.
Setibanya di Tanah Merah, IM, MR, dan AF justru bertemu rombongan pemuda lain yang sedang ngobrek.
Saat itu, IM dan MR mengingatkan AF agar tidak ikut-ikutan rombongan yang tidak dikenal.
Namun, menurut pengakuan IM, AF tiba-tiba menghilang.
Akhirnya, IM dan AR pun memutuskan untuk pulang dengan mengikuti rombongan obrek tersebut karena memang searah.
Namun, di tengah perjalanan tiba-tiba ada empat orang yang menggunakan dua motormerasa terganggu dengan aktivitas membangunkan sahur itu sehingga terjadi adu mulut antara rombongan ngobrek dan pengendara.
Saat tahu pengendara balik lagi membawa parang, rombongan ngobrek termasuk saksi IM dan MR pun berlari.
Namun, ternyata AF lah yang menjadi korban dari pengendara itu. Sampai akhirnya tewas karena mengalami luka sabetan di leher sebelah kiri.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/09/18004391/penjual-nasi-goreng-yang-tewas-tersabet-parang-di-cilincing-alami-luka