Salin Artikel

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pria di Bekasi bernama Aloysius Bernanda (47) menjadi korban penipuan program beasiswa kuliah doktoral (S3) di Filipina yang diduga dilakukan pria inisial BTC.

Aloysius mengaku pertama kali mengetahui adanya program beasiswa di salah satu universitas di Filipina itu lewat akun media sosial.

"Jadi saya itu sebenarnya dapat iklan di media sosial Tiktok, Facebook itu kira-kira sudah dari November (2023). Mungkin Karana saya lagi cari informasi tentang doktor, jadi iklannya pada masuk," ujar Loys, panggilan Aloysius saat dihubungi wartawan, Kamis (18/4/2024).

Berselancar di media sosial, Loys menemukan akun Instagram yang tertera kontak. Dia kemudian menghubungi kontak tersebut.

"Adminnya itu dimasukkan ke WhatsApp group, waktu itu masih angkatan 4, kemudian ada informasi ada seminar di (Hotel) Santika Bekasi," paparnya.

Loys mengatakan, Seminar Internasional mengundang pembicara yang merupakan salah satu pengajar di kampus Philipines Women University (PWU).

Selain itu, alumnus PWU angkatan pertama berjumlah tiga atau empat orang juga hadir dalam seminar tersebut.

Untuk meyakinkan program beasiswa tersebut benar adanya, Loys mengecek keaslian ijazah dari para alumnus PWU.

"Ada penyerahan ijazah yang alumni ini karena saya juga kerja di kampus kan, saya cek, ini sudah diakui belum ijazahnya, sudah disetarakan belum, ternyata sudah disetarakan," jelasnya.

Dari hasil pengecekan itu, Loys dan para korban lainnya yakin dengan adanya program beasiswa doktoral yang dibuka BTC.

Singkatnya, pada bulan Desember 2023, Loys pindah ke batch 5 karena calon mahasiswa batch 4 sudah mau kuliah.

Loys diminta untuk segera membayar pelunasan pada bulan Desember Rp 30 juta sebelum masuk harga normal pada Januari 2024 seharga Rp 60 juta.

"Sama dia diiming-imingi beasiswa, beasiswa parsial katanya, jadinya cuma bayar Rp 30 juta. Ya sudah jadinya karena lagi ada kesempatan saya bayar, toh lagi ada uangnya," ujar dia.

Sampai memasuki April 2024, perkuliahan tak kunjung terlaksana sehingga para korban menuntut pertanggungjawaban.

Akhirnya, Aloysius melaporkan BTC ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor registrasi LP/B/IV/2024/SPKT/Polres Metro Bekasi Kota, Senin (8/4/2024).

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/18/14574111/pria-di-bekasi-jadi-korban-penipuan-program-beasiswa-doktoral-di-filipina

Terkini Lainnya

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke