Salin Artikel

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Pantuan Kompas.com, massa dari pendukung Prabowo-Gibran itu menggelar aksi unjuk rasa di sisi kiri Patung Kuda, tepatnya di depan Pos Polisi (Pospol) Monas.

Para massa aksi pendukung Prabowo-Gibran itu umumnya mengenakan kaos dan celana jeans. Ada juga sebagian yang mengenakan almamater.

Aksi demo yang digelar pendukung Prabowo-Gibran itu bersebrangan dengan massa aksi yang menuntut Mahkamah Konstitusi (MK) bersikap adil dan benar dalam menyelesaikan sengketa Pemilu 2024.

"Biarkan mereka di sana teriak-teriak, kita di sini joget-joget," teriak orator dari masa aksi pendukung Prabowo-Gibran.

Massa aksi dari pendukung Prabowo-Gibran itu juga dilengkapi beberapa mobil komando. Mereka juga membawa spanduk dengan berbagai tulisan.

Kompas.com pun mewawancari beberapa dari orang dari massa pendukung Prabowo-Gibran soal isi tuntutan aksi mereka.

Namun, beberapa orang yang diwawancarai tak tahu tentang apa yang mereka suarakan.

"Tidak tahu, tanya saja ketuanya," kata salah satu pendukung Prabowo-Gibran.

Salah satu orang lainnya dari massa yang mengaku pendukung Prabowo-Gibran juga menyatakan tidak mengetahui isi tuntutan aksi.

"Saya bukan mahasiswa, cuma warga. Saya cuma diajak," katanya.

"Saya hanya ikut-ikutan, tapi kami tidak dibayar, ini dari hati nurani," ucap salah satu orang lain dari massa yang mengaku pendukung Prabowo-Gibran.

Sebelumnya, aksi lempar aneka benda warnai unjuk rasa yang berlangsung di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Semula unjuk rasa menuntut MK bersikap adil dan benar dalam menyelesaikan sengketa Pemilu 2024 itu berlangsung kondusif.

Situasi kemudian berubah panas ketika ada kelompok massa yang datang serta menempati sisi kiri Patung Kuda, tepatnya di depan Pos Polisi Monas.

Belum diketahui identitas kelompok massa yang baru tiba itu. Mereka terpantau terdiri dari para pemuda, mengenakan pakaian bebas dan dilengkapi satu unit mobil komando.

Kelompok massa yang baru tiba itu diketahui merupakan pendukung Prabowo-Gibran.

Tidak diketahui apa penyebab pastinya, massa yang sudah lebih dulu berunjuk rasa kemudian melemparkan sejumlah benda ke arah massa yang baru tiba. Mulai dari botol air mineral, batu, dan bongkahan tanah.

Hingga pukul 16.32 WIB, suasana area Patung Kuda berlangsung kondusif. Kedua belah pihak melanjutkan aksi unjuk rasa dengan tuntutan masing-masing.

Adapun yang disuarakan dari para pendukung pasangan Prabowo-Gibran itu mengawal suara Pemilu 2024.

"Mengawal suara Prabowo-Gibran. 96,2 juta suara rakyat memilih dari hati, bukan karena bansos," demikian tulisan yang tertera dalam spanduk yang dibawa massa pendukung Prabowo-Gibran.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/19/17573381/massa-pendukung-prabowo-gibran-juga-demo-di-patung-kuda-tapi-beberapa

Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke