Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tender Baru, Tarif Busway Mungkin Turun

Kompas.com - 23/02/2008, 17:58 WIB

JAKARTA, SABTU – Pemberlakuan hasil tender operator busway pada akhir 2007 kemarin diharapkan dapat menurunkan tarif untuk konsumen dan memperingan subsidi dari pemerintah. Hingga saat ini, Badan Layanan Umum (BLU) Trans Jakarta dan para pemenang tender, yaitu PT Lorena dan PT Primajasa, belum selesai menghitung.

Budi Kuncoro dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) menjelaskan bahwa kemungkinan untuk penurunan tarif busway sangat besar mengingat hasil tender untuk harga operator bus menunjukkan penurunan sebesar 25%-30%.

Budi juga menjelaskan bahwa selama ini penetapan tarif busway juga bergantung kepada subsidi dari pemerintah sehingga bisa ditekan hingga murah.  “Perlu kita ingat, sebenarnya kan jalannya busway selama ini kan dengan subsidi. Tarif Rp 3.500 itu karena subsidi. Nah kalau kita pakai harga yang konsorsium existing, kalau kita pake harga itu tanpa subsidi itu tarifnya akan tiga kali lipat dari yang sekarang, yaitu Rp 10.500. Nah bayangkan saja, selama ini tarif sebesar itu harus dibebankan kepada masyarakat dan subsidi yang harusnya juga untuk masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa penetapan tarif juga harus terus mempertimbangkan daya beli masyrakat sebagai konsumen. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan beberapa konsultan lokal dan asing, nilai Willing to Pay (WTP) atau Ability to Pay (ATP) dari masyarakat Indonesia berkisar Rp4.000 - Rp6.000.

“Jadi kan nggak mungkin kalau tarif busway kita tetapkan Rp 10.000. Memang tarif busway itu dengan konsorsium kemaren , Break Event Point (BEP)-nya Rp 10.000 - Rp 10.500 sementara kalau dengan harga lelang itu perhitungan kasarnya ya sekitar Rp 7.000-Rp 7.500. Nah kalau kita turun kan, harga juga bisa turun dan subsidi pemerintah juga akan lebih jauh berkurang kan,” tukasnya kemudian.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com