Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPM: Insiden Monas akibat Provokasi AKKBB

Kompas.com - 03/06/2008, 01:35 WIB

JAKARTA, SELASA-Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM), Mahendradatta, mengatakan, insiden bentrokan antara massa Komando Laskar Islam dan pendukung Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di kawasan Monas, Minggu (1/6), disebabkan provokasi yang dilakukan sejumlah orator dari AKKBB.

"Dalam orasinya, AKKBB melakukan orasi provokasi dengan mengatakan Front Pembela Islam (FPI) sebagai laskar kafir, laskar setan, dan sebagainya," katanya di Markas FPI, Jalan Petamburan III Jakarta, Senin malam, seusai mendampingi jajaran pengurus FPI menerima sejumlah petugas kepolisian Polda Metro Jaya.

Menurut dia, provokasi melalui orasi-orasi tersebut menunjukkan bahwa insiden bentrokan tersebut terjadi karena adanya "rekayasa" yang sengaja dilakukan AKKBB terhadap FPI. Untuk itu, katanya, hari ini sekitar pukul 10.00 TPM didampingi sejumlah pengurus FPI akan mendatangi Polda Metro Jaya untuk memberikan bukti-bukti adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan AKKBB.

Mahendradatta juga menyebut sejumlah kesalahan yang dilakukan AKKBB, yakni aksi yang dilakukan AKKBB adalah ilegal dan tidak memiliki izin. Kesalahan fatal yang dibuat AKKBB, menurut Mahendradatta, adalah adanya temuan bahwa salah seorang pendukung AKKBB kedapatan membawa senjata api.

Terkait kedatangan sejumlah aparat Polda Metro Jaya ke markas FPI, ia mengatakan, hal itu merupakan bagian dari penyelidikan yang dilakukan terkait dengan insiden bentrokan di Monas.

Sementara itu, hingga Senin malam Markas FPI di kawasan Petamburan tampak dijaga puluhan warga yang sebelumnya mendengar kabar bahwa markas tersebut akan diserang sekelompok massa. Namun, hingga berita ini diturunkan, isu penyerangan tidak terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com