Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMII Kutuk Insiden Monas

Kompas.com - 03/06/2008, 01:41 WIB

JAKARTA, SELASA-Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rodly Kelani di Jakarta, Senin (2/6) malam, menyatakan, aksi kekerasan oleh massa yang mengatasnamakan diri sebagai FPI di Lapangan Monas, Minggu (1/6), merupakan wujud cara beragama secara picik dan kerdil.

"Malah menurut kami, itu merupakan cara tidak beragama. Makanya kami mengutuk penyerbuan dan kekerasan yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) terhadap massa apel akbar Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Monas tersebut," katanya kepada Antara.

Bagi Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), lanjutnya, FPI telah melakukan suatu tindakan yang menggambarkan mereka sama sekali tidak memahami argumentasi realitas bangsa ini. "Sebab, secara historis maupun substansi, kita ini bangsa yang majemuk, yang plural, dan keberagaman inilah yang menjadi kekuatan bangsa kita sejak merebut kemerdekaan dari penindasan bangsa-bangsa asing," tegasnya lagi.

PB PMII semakin gusar karena kekerasan dilakukan FPI atas anak-anak bangsa Indonesia yang tengah melaksanakan peringatan Hari Lahir Pancasila dan jelas-jelas ini mencoreng citra bangsa di mata internasional.

Bubarkan FPI

Karena itu, PB PMII tetap pada pendapatnya semula, yakni agar pemerintah segera membubarkan FPI dan organisasi instan yang mengatasnamakan agama lain, tetapi berwatak serta berkarakter anarkis. "Bebaskan bangsa ini dari organisasi-organisasi instan yang berwatak begitu, apalagi condong bergaya premanisme dan gerombolan semata. Itu bukan cermin agama," katanya lagi.

Jika Pemerintah, terutama Kepolisian Republik Indonesia (Polri), ragu-ragu membubarkan FPI dan organisasi-organisasi seperti ini, maka bisa memicu konflik horizontal lebih besar. "Premanisme berbalut agama harus ditindak tegas. Cara-cara preman dalam mencapai tujuan harus dihentikan," demikian Rodly Kelani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com