Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pangkalpinang Antre BBM

Kompas.com - 01/12/2008, 16:13 WIB

PANGKALPINANG, SENIN - Turunnya harga premium dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500 per liter, Senin (1/12) membuat antrean kendaraan membludak hampir di seluruh SPBU di Kota Pangkalpinang. Hal serupa terjadi di beberapa SPBU sepanjang jalan raya Sungailiat-Pangkalpinang.

Pantauan Bangka Pos Group dari pukul 07.00 WIB hingga 14.00 WIB di beberapa lokasi menunjukkan bahwa animo masyarakat khususnya pemilik kendaraan roda dua cukup tinggi untuk membeli premium dengan harga baru ini. Hal tersebut menyebabkan terjadinya antrean cukup panjang seperti yang terjadi di SPBU Selindung, SPBU Ahmad Yani, SPBU Air Itam, serta SPBU Jln Soekarno Hatta.

"Kalau dihitung pas kami mulai buka hingga jam dua sore, mungkin sudah terlayani sedikitnya dua sampai tiga ratusan motor. Biasanya kalau sudah jam segini, mungkin baru seratus atau seratusan lebih. Mungkin gargara harga premium turun Rp 500, jadi masyarakat banyak yang beli," ujar Masdi (31) salah satu petugas SPBU yang berhasil ditemui harian ini.

Sementara Yusman (51), salah satu pemilik kendaraan mengatakan, turunnya harga premium Rp 500, dirasa cukup membantu meringankan beban masyarakat. Namun ia berharap ke depan, pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan agar harga premium bisa diturunkan pada level angka yang lebih rendah.

"Apalagi sudah krisis seperti ini. Sebaiknya harga premium diturunkan lagi. Harga Rp 5.500, juga sudah buat kita lumayan senang. Lihat saja antrean jadi panjang seperti ini. Bagaimana jika harga jadi Rp 4.000, misalnya?" tutur Yusman.

Harga Eceran Tetap

Jika harga premium di SPBU dipatok Rp 5.500 per liter, harga di tingkat pengecer masih berkisar Rp 6.500 7.000 per liter. Pengecer mengaku belum bisa menurunkan harga di angka yang lebih rendah mengingat HET dari pemerintah belum jelas.

"Kita belum dapat HET yang pas. Jadi saya terpaksa jual dengan harga Rp 7.000. Harga ini saya pasang karena stok premium saya masih harga lama. Mungkin kalau sudah ada HET, baru kita bisa turunkan lagi," ungkap Madi, salah satu pengecer di sekitaran Jl Jend Sudirman. (Bangka Pos/Rico Ariaputra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com