Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rancangan Tepat Sasaran dari Ari Seputra

Kompas.com - 04/12/2008, 11:30 WIB

Ari Seputra kembali menggelar karyanya, rancangan busana yang bukan hanya untuk dikagumi di atas panggung, tapi juga berdaya pakai tinggi.

Dalam pagelaran bertajuk Touche di tenda Epicentrum Walk, Rasuna Epicentrum, Jakarta, beberapa waktu lalu, Ari menampilkan 80 karya terbarunya yang kental sentuhan budaya Spanyol. Ari masih konsisten dengan trade mark-nya selama ini, yaitu gaya understated chic, yang bisa diartikan rancangan yang tidak berlebihan, berkelas, masa kini, dan sangat bisa dipakai, bahkan berkali-kali tanpa takut terlihat ketinggalan zaman.

Inspirasi dari negeri Matador tersebut Ari pancarkan lewat gelepai (ruffles) dari busana penari flamenco, motif dan unsur bunga-bungaan, detil koncer (tassel) yang genit, hingga siluet pakaian matador. Selain warna-warna klasik seperti hitam dan putih, Ari juga menampilkan warna fuchsia yang cerah, krem, abu-abu, hingga warna keemasan yang mewah. Menurut Ari, tahun depan warna fucshia akan menggantikan warna kuning yang tahun ini sedang tren.

Pada pagelaran untuk lini utama Ari Seputra ini, desainer yang pernah mengajar di sekolah mode Esmod Jakarta ini, tak cuma menampilkan gaun bergaya feminin yang anggun tapi juga celana panjang dan jaket pendek bergaya maskulin.

Meski menekankan pada fungsi, namun Ari tak mengabaikan pilihan materi. Ia tetap menggunakan bahan mewah, seperti satin, jacquard, organdi, juga sifon. Beberapa rancangan blus, rok, celana, dan gaun bahkan tampak cantik dengan dekorasi sulaman bertabur butir mutiara. Detail bordir yang menjadi ciri khas Ari juga tak ditinggalkan. Apalagi budaya Spanyol juga kaya akan ragam bordir hias.

Tepat sasaran

Touche (dibaca tu-sye) berasal dari kata Prancis yang berarti 'tersentuh'. Berangkat dari tema tersebut, Ari sengaja membuat kreasi yang ditujukan untuk konsumen yang tepat dan apa yang ingin disampaikannya mengenai sasaran.

"Kreativitas harus sampai pada konsumennya. Meski kaya ide, tapi desainer harusnya tahu bagaimana menjualnya. Buat apa membuat gaun mahal tapi hanya untuk dipajang di lemari," katanya.

Tak heran bila dalam beberapa kali peragaan busananya, rancangan Ari langsung habis diserbu pembeli. Apalagi di tengah ancaman krisis begini, bukankah lebih bijak membeli sesuatu yang berdaya pakai lebih lama?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com