Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingkari Janji ke Gigolo, Tante Silvi Dihabisi

Kompas.com - 06/02/2009, 05:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Anggota Satuan Kejahatan dengan Kekerasan (Sat Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya membekuk "berondong" Michael Putra Hododjojo (19), tersangka pembunuh Tante Silvi Wulur (37). Michael dibekuk di kediaman kakak perempuannya di Apartemen Gading Mediterania Residence, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (5/2) pukul 14.00.

Kepala Sat Jatanras Polda Metro Ajun Komisaris Besar Nico Afinta, Kamis malam, menjelaskan, polisi mulai mengendus jejak tersangka setelah dua montir telepon seluler di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, mencurigai ponsel yang dibawa Michael.

“Ketika ponsel dibongkar dan diperbaiki, ada beberapa bercak darah di beberapa bagian ponsel. Dalam penyelidikan kemudian terungkap, ponsel yang dibawa tersangka ternyata milik korban,” papar Nico. Berbekal keterangan kedua montir dan data yang tersimpan di ponsel korban, polisi menyisir keluarga dan orang-orang dekat Michael serta keluarga dan orang-orang dekat korban.

Setelah beberapa hari memperhatikan gerak-gerik dan identitas tersangka, polisi menangkap Michael. Polisi lalu meminta Michael menunjukkan badik yang ia gunakan untuk membunuh Tante Silvi.

Michael mengaku, senjata tajam tersebut ia simpan di tempat kosnya di Jalan Cempaka Putih XXVI di belakang Kantor Pos dan Giro. Polisi lantas meluncur ke rumah kos tersangka yang disewa Rp 350.000 sebulan.

Sakit hati

Kepada polisi Michael mengaku membunuh tante jelita asal Tumohon, Manado, itu karena sakit hati. Saat datang ke rumah kos sang tante, Michael ditegur korban yang memendam rindu dendam kepadanya.

Korban kesal karena Michael menghilang dan tak bisa dihubungi. Michael pun berkilah ia menghilang karena Tante Silvi berulang kali mengingkari janji hendak membelikan rumah untuknya.

Perselisihan yang awalnya masih diwarnai cumbu rayu lama-lama memanas oleh kata bersambut kedua insan. Tante Silvi yang merasa selama ini telah membahagiakan sang berondong, mulai menghujani pujaannya dengan ucapan keras.

Michael pun tersinggung. Tangan Michael melayang ke wajah Tante Silvi, tapi luput mencapai sasaran karena Silvi cekatan menghindar.

Michael lalu mengulang tindakannya, korban menangkis. Michael naik pitam dan…plaaaak, tamparan ketiga mendarat di wajah perempuan cantik itu. Rupanya Michael belum puas. Ia lalu mengikat tangan dan kaki korban. Michael lalu menghunus badik yang selalu ia bawa.

Berkali-kali Michael menikam pinggang Tante Silvi dan mencekik lehernya dengan tali. Korban roboh bersimbah darah di rumah kosnya di Jalan Bhakti, Kebon Bawang, Tanjung Priok. Jenazah Silvi ditemukan warga, 11 Januari pukul 14.00.

Kepada polisi Michael mengaku sudah dua bulan berhubungan intim dengan Tante Silvi. Awalnya, hubungan keduanya cuma sebatas hubungan berondong dengan kekasih gelapnya, lalu meningkat menjadi hubungan antara gigolo dan pelanggannya.

Setiap usai berhubungan intim, Tante Silvi membayar Michael. Hubungan tersebut lama-lama menjadi hubungan dua kekasih, terutama setelah Tante Silvi menjanjikan akan membelikan rumah untuk Michael.

Michael, jejaka kelahiran Tobelo, 14 Juni 1988, ini adalah bungsu dari tiga bersaudara. Sejak kedua orangtuanya terbunuh dalam sebuah kerusuhan di Halmahera, ia pindah ke Jakarta dan tinggal di rumah kakak perempuannya.

Ia lalu bertemu Tante Silvi dan belajar menata rambut. Maklum, korban adalah seorang penata rambut di sebuah salon ternama di Jakarta Utara. Kisah kasih keduanya berakhir di rumah kos Tante Silvi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com