Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTSa Bantargebang Bekasi Beroperasi 2010

Kompas.com - 20/02/2009, 04:36 WIB

BANDUNG,KAMIS-Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Atau PLTSa Bantargebang, Bekasi dipastikan mulai beroperasi tahun 2010. Daya listrik yang mampu menghasilkan listrik berkekuatan 26 Mega Watt.

Direktur Manunggal Energi Group, Soeyoto, menyatakan, sampah yang dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik berasal dari sampah organik. Manunggal Energi Group merupakan pihak yang bertanggungjawab dalam pemanfaatan energi sampah di TPA Bantargebang.

Untuk menghasilkan listrik sebesar 26 Mega Watt dibutuhkan bahan baku sampah sebanyak 4500 ton per hari, ungkap Soenyoto di Bandung, Kamis (19/2) seusai penandatanganan kesepakatan pembelian listrik PLTSa dengan PLN.

Dia mengatakan, investasi yang dibutuhkan untuk membangun PLTSa Bantargebang senilai 82 juta dollar AS. Pemanfaatan sampah sebagai pembangkit listrik merupakan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Soenyoto, tujuan sitem pemanfaatan sampah ialah dengan mengkonversi sampah tersebut menjadi bahan yang berguna secara efisien dan ekonomis dengan dampak lingkungan yang minimal. Pada dasarnya ada dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi, yakni proses biologis yang menghasilkan gas-bio dan proses thermal yang menghasilkan panas. Pada kedua proses tersebut, hasilnya dapat langsung dimanfaatkan untuk menggerakkan generator listrik.

Dikatakan Soenyoto, PLTSa Bantargebang Bekasi merupakan pembangkit listrik tenaga sampah kedua di Indonesia setelah di Bali. Namun, daya yang dihasilkan oleh PLTSa Bantargebang masih lebih besar dibandingkan PLTSa Bali yang hanya menghasilkan daya 9,6 Mega Watt. Rencananya, hasil produksi listrik PLTSa Bantargebang akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik di jaringan Jawa-Bali.

General Manager PT PLN Distribusi Jabar-Banten, Budiman Bahrulhayat, daya listrik dari PLTSa Bantargebang diharapkan sudah dapat dimanfaatkan PLN pada Juni 2010. Pada tahap pertama itu, ada sekitar 12 MW listrik yang dapat dimanfaatkan, ujarnya.

Pemanfaatan PLTSa, kata Budiman, juga merupakan upaya penghematan BBM yang dilakukan PLN. Dia menyebutkan, dengan pemanfaatan sampah sebagai energi pembangkit listrik, penggunaan BBM dapat dihemat hingga 34,5 juta liter per tahun.

Penghematan BBM tersebut setara dengan Rp 8 miliar per tahun. Mengingat besarnya penghematan yang dapat dilakukan, semoga daerah lain dapat meniru langkah yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam membuat PLTSa, ungkapnya. Pemanfaatan sampah sebagai energi listrik diharapkan menjadi solusi persoalan sampah yang dialami oleh banyak daerah di Indonesia.

Menurut Budiman, ada beberapa daerah lain yang menyatakan minatnya mengadopsi teknologi PLTSa tersebut. Salah satunya yakni Sumedang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com