Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Ganja Aceh Merambah Bisnis Heroin

Kompas.com - 22/03/2009, 15:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang narkoba asal Aceh yang biasanya berbisnis ganja, diam-diam mengembangkan sayap bisnisnya ke perdagangan heroin. Barang haram tersebut mereka peroleh dari Tangerang dan mereka perdagangkan di kawasan Gang Lele Pasar Klender, Jakarta Timur (Jaktim).

Dari tempat itu, heroin menyebar ke seantero Jakarta. Hal ini terungkap setelah Polres Metro Jaktim membekuk dua pemimpin sindikat ini yaitu, tersangka Mahdi (25) dan Mudar (44), Minggu (22/3) pukul 11.00.

Mahdi ditembak karena melawan. Mahdi kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Kramat Jati, Jaktim. Demikian disampaikan Kepala Unit Narkoba, Ajun Komisaris Bambang TW, Minggu (22/3).

Menurut dia, kedua residivis ini sudah lama menjadi target polisi. Saat diburu, keduanya selalu bisa meloloskan diri. Heroin yang mereka perdagangkan pun, sebagian besar tidak di tangan mereka sehingga polisi sulit menyita seluruh barang dagangan mereka.

Dari tangan Mahdi, polisi hanya mampu menyita lima gram heroin.Bambang memaparkan, perburuan intensif dilakukan tiga polisi sejak Sabtu (21/3) malam, tapi selalu lolos. Minggu subuh, jejak Mahdi ditemukan di Pondok Bambu. Ketiga polisi lalu mengikuti Mahdi.

Dari Pondok Bambu, dengan sepeda motor Mahdi bergerak ke Apotik Kimia Farma, lalu meluncur ke Jalan Layang Klender dan memutar balik kendaraannya menuju sebuah ruang pamer mobil Toyota. Tak ingin kehilangan buruannya, polisi mengepung Mahdi di depan ruang pamer mobil tersebut.

Melihat hal itu, Mahdi melepas sepeda motornya dan lari. Terjadi aksi saling kejar. Polisi lalu melepas beberapa kali tembakan peringatan, tetapi, Mahdi tak peduli. Saat tertangkap, Mahdi melawan. Polisi pun menembak kakinya. Ia lalu dibawa ke RS Polri, Kramat Jati.

Saat diperiksa, Mahdi mengakui tentang pengembangan bisnis heroin oleh jaringan yang ia pimpin. Dari keterangan Mahdi, polisi memburu Muhdar yang tinggal di Kebon Singkong RT 10/RW 11 nomor tiga, Klender, Jaktim. Dari keterangan sejumlah warga, polisi akhirnya membekuk Muhdar di Gang Lele.

"Berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan sementara, kami menduga, jaringan bisnis heroin ini dikendalikan dari balik terali penjara di Tangerang. Kami masih mengembangkan penyelidikan kasus ini ke sana," ucap Bambang.

Ia belum bisa memastikan apakah jaringan bisnis ini sepenuhnya dimodali oleh kelompok Aceh atau berujung pada sejumlah warga negara Afrika yang selama ini dikenal sebagai para pemain heroin.

"Masih kami selidiki. Yang jelas, kawasan Gang Lele yang dulunya dikenal sebagai salah satu pangkalan peredaranganja, sekarang mulai dikenal juga sebagai pangkalan perdagangan heroin. Para pelakunya umumnya berasal dari Aceh," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com