UMJ Hanya Beri Waktu 2 Minggu untuk Korban Situ Gintung

JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Universitas Muhamadiyah Jakarta (UMJ) berharap dalam jangka waktu dua minggu posko-posko dan tempat evakuasi korban tanggul Situ Gintung dipindahkan.

"Sebenarnya kami berikan waktu satu minggu, tapi masih kami toleransi sampai dua minggu. Setelah itu tidak ada toleransi lagi," ujar Masyitoh di Posko UMJ, Senin (30/3).

Ia menerangkan, proses belajar mengajar dihentikan karena tiga fakultas UMJ dijadikan posko bagi pengungsi. Masyitoh meminta pemda untuk mengambil alih penanganan para korban bencana tanggul Situ Gintung ini.

"Siang ini kami akan melakukan rapat koordinasi dengan pemda bagaimana solusi dan langkah selanjutnya. Jangan terlalu lama karena kami terganggu. Kami akan membantu sebisanya, tapi kami juga korban," kata Masyitoh.

Dalam bencana tersebut pihak UMJ menderita kerugian fisik sebesar Rp 10 miliar yang terdiri atas 5 gedung rusak parah, 8 kendaraan operasional rusak, dan 3 kendaraan lain hilang.

"Tiga mahasiswa kami juga jadi korban meninggal, dua dari Fakultas Agama Islam dan satu dari Fakultas Ekonomi. Lalu dua karyawan kami juga jadi korban. Semuanya sudah kami berikan santunan, Rp 2 juta, dan jenazah mereka diantar sampai rumah masing-masing," tuturnya.

Selanjutnya Masyitoh juga menerangkan, untuk sementara mahasiswa UMJ diliburkan, tetapi mereka tetap disarankan untuk datang ke kampus agar dapat membantu proses pembersihan kampus UMJ.