Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Tanah Liek Koleksi Terbaru Museum Tekstil

Kompas.com - 29/05/2009, 02:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Kain batik tanah liek asal Sumatera Barat, menjadi koleksi terbaru Museum Tekstil Jakarta.

"Batik ini disumbangkan Ny.Alia Gemala, warga Padang, Sumbar pada 2 April 2009," kata Kepala Museum Tekstil H Indra Riawan, di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan kain batik tanah liek tersebut motifnya bagus, bergambar "jam gadang", dan juga memiliki motif flora dan fauna.

Selain itu, katanya, kualitas bahan batik tersebut sangat bagus dengan warna lembut. "Sejak disumbangkan Ny Alia, batik tanah liek tersebut kini menjadi koleksi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Tekstil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta," katanya.

Indra kini juga berharap memiliki koleksi kain bentenan khas Minahasa, yang saat ini koleksinya sangat terbatas.

Koleksi kain tersebut hanya dimiliki Museum Nasional satu lembar, satu lagi di Museum Furvolkerunde, Jerman, dan tiga lagi di Royal Tropical Institute Museum Amsterdam, Belanda.

"Kain bentenan itu sangat khas, karena memiliki unsur budaya prasejarah, dengan ragam motif seperti patung, kerajaan, dan perhiasan," katanya.

Sejak masuknya peradaban Barat dan modernisasi telah meminggirkan keberadaan kain bentenan di Minahasa. Menurut data yang ada, terakhir kali kain ini diproduksi pada 1880 oleh kalangan warga yang tinggal di daerah pesisir selatan Minahasa. "Kita berupaya memiliki kain ini untuk menambah koleksi museum tekstil," katanya.

Di museum tekstil saat ini terdapat sebanyak 1.872 koleksi yang terdiri dari 704 koleksi batik, 807 koleksi tenun, dan campuran berupa 184 koleksi peratan, 31 koleksi busana tekstil kotemporer serta 146 koleksi lama.

Salah satu koleksi lama yang dimiliki Museum Tekstil, katanya, bendera keraton (royal banner) Cirebon, Jawa Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com