Jakarta,Kompas -
Saat ini Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan sudah mendapat pasokan listrik, sedangkan untuk wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara masih dalam proses.
Fauzi Bowo mengungkapkan hal itu dalam dialog dengan wakil warga Kepulauan Seribu di Kantor Kelurahan Panggang di Pulau Panggang, Rabu (17/6).
Dalam dialog, warga menanyakan kapan wilayahnya mendapat aliran listrik seperti warga Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. ”Seperti ada kecenderungan pemerintah lebih sayang ke selatan (Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan),” kata seorang warga.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Gubernur Fauzi Bowo menjawab, dirinya sangat mengharap wilayah utara segera teraliri listrik agar kehidupan warga menjadi lebih sejahtera.
Wilayah Kepulauan Seribu Utara, seperti Pulau Pramuka, sangat bergantung pada pasokan listrik dari genset yang berbahan bakar disel. Keterbatasan pasokan mengakibatkan listrik hanya menyala mulai dari pukul 16.00 hingga pukul 07.00.
Dalam percakapan dengan wartawan, Gubernur Fauzi Bowo menambahkan, pasokan listrik sedang dalam proses. Pembuatan kabel bawah laut dari Kepulauan Seribu Selatan akan ditarik ke Kepulauan Seribu Utara.
”Biaya membuat proyek kabel listrik bawah laut tahap pertama dari rencana Rp 70 miliar saat ditender ternyata biayanya Rp 114 miliar. Demikian juga untuk tahap kedua untuk wilayah selatan,” kata Fauzi, didampingi Bupati Kepulauan Seribu Abdul Rachman Andit. Semua biaya proyek menjadi beban APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Adapun mengenai dermaga Muara Angke yang mulai ramai oleh pelancong domestik yang akan berwisata ke Kepulauan Seribu, Gubernur menyatakan, pembangunan dermaga terintegrasi dengan Muara Angke sebagai pelabuhan ikan. Oleh karena itu, tidak bisa salah satu proyek, seperti pembuatan dermaga, didahulukan.
”Di sana nanti ada terminal angkutan darat agar terintegrasi dengan dermaga. Akan ada juga
Pemprov DKI Jakarta juga tetap mempertahankan kapal laut rakyat yang biasa disebut ojek, tetapi mereka harus memenuhi syarat aman dan nyaman bagi penumpang,