Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Maut Jakarta-Merak

Kompas.com - 13/09/2009, 09:01 WIB

KOMPAS.com — Libur Lebaran selalu dimanfaatkan warga untuk mudik ke kampung halaman untuk bertemu sanak saudara. Kepenatan yang membayang karena harus menempuh jarak ratusan kilometer untuk bertemu sanak saudara mereka buang jauh-jauh dari pikiran. Bagi mereka, mudik merupakan perjalanan ritual yang wajib dilakukan untuk ngalap berkah demi mendapatkan restu dari orangtua.

Salah satu jalan yang biasa dilintasi para pemudik dari Jawa ke Sumatera dan sebaliknya adalah jalan raya Jakarta-Merak. Setiap tahun tidak sedikit warga yang rela menyusuri jalan sepanjang 104,31 kilometer itu dengan menggunakan sepeda motor. Tahun lalu saja ada sekitar 900.000 sepeda motor yang melintasi jalan tersebut menuju Pelabuhan Merak. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat menjadi 1,154 juta sepeda motor pada Lebaran tahun ini.

Sebagian besar pemudik berasal dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, dan sekitarnya. Umumnya mereka adalah pekerja yang akan pulang kampung ke berbagai daerah di Sumatera, seperti Lampung, Bengkulu, Palembang, Jambi, dan sekitarnya.

Jalan yang menghubungkan Jakarta-Tangerang-Serang-Cilegon-Merak itu termasuk jalur padat lalu lintas. Sebelum ada Jalan Tol Jakarta-Merak pada tahun 1990-an, jalan inilah yang menjadi satu-satunya akses dari dan menuju ke Pelabuhan Merak di Cilegon.

Kini, meski jalan tol sudah dibuka, jalan itu tetap dilintasi truk-truk berukuran besar karena merupakan akses menuju sejumlah kawasan industri di Serang Timur. Begitu pula ruas Cilegon-Merak kerap dilintasi truk tangki pengangkut bahan kimia.

Sepanjang jalan Jakarta-Merak itu pula yang menjadi pusat perekonomian. Pusat perekonomian itu dirasakan karena adanya pasar tradisional, pusat perbelanjaan, pusat industri, serta pusat pemerintahan. Karena itulah, tak mengherankan bila kecelakaan kerap terjadi di sepanjang jalan tersebut.

Pengendara lalai

Berdasarkan catatan, setidaknya terdapat 16 kali kecelakaan yang menyebabkan orang meninggal dunia dalam kurun waktu delapan bulan terakhir. Delapan kecelakaan itu di antaranya terjadi di kawasan padat industri di Kecamatan Cikande, Kragilan, dan Kibin. Sisanya di daerah Ciruas, Kepandean, dan Kramatwatu.

Mayoritas kecelakaan terjadi lantaran faktor kelalaian manusia. Sembilan kasus kecelakaan di jalan raya Jakarta-Merak terjadi karena pengemudi sepeda motor berusaha menyalip truk atau kendaraan besar di depannya. Akan tetapi, pada saat bersamaan muncul kendaraan lain dari arah berlawanan sehingga motor oleng dan terjatuh, kemudian terlindas truk.

Selain itu, para pejalan kaki juga menjadi korban kecerobohan pengendara sepeda motor. Selama tahun 2009, sedikitnya tiga warga meninggal dunia karena tertabrak motor di jalan raya Jakarta-Merak.

Sesuai dengan data Kepolisian Daerah Banten, selama arus mudik dan balik Lebaran tahun 2008, mayoritas kecelakaan melibatkan pengendara sepeda motor. Dari 46 kendaraan yang mengalami kecelakaan, 23 kendaraan adalah sepeda motor. Sisanya adalah mobil penumpang umum, mobil rombongan wisata, bus penumpang umum, dan sebagainya.

Penyebab kecelakaan paling banyak karena pengendara melaju dengan kecepatan tinggi. Faktor lain, kecelakaan terjadi karena pengendara mendahului pengendara lain serta kurang konsentrasi. Hanya sedikit kecelakaan yang disebabkan masalah teknis, seperti kerusakan mesin kendaraan atau pecah ban.

Jalan bergelombang

Selain kelalaian manusia, kecelakaan juga terjadi akibat kondisi jalan yang kurang baik, seperti bergelombang, menikung, dan jalan rusak.

Polda Banten mengidentifikasi, terdapat enam titik jalan rawan kecelakaan di sepanjang jalan raya Jakarta-Merak. Tiga di antaranya berada di ruas Serang-Jakarta, yakni Kilometer 17 Warung Selikur dan Kilometer 21 Gorda, Kecamatan Kibin, serta Kilometer 28 Kampung Raab, Desa Leuwilimus, Kecamatan Cikande.

Tiga titik lain berada di ruas Serang-Cilegon, yakni Kilometer 5 Kampung Taman Baru, Kecamatan Taktakan, serta Kilometer 7 Pelamunan dan Kilometer 12 Kampung Krapcak, Kecamatan Kramatwatu.

Untuk menekan angka kecelakaan, Polda Banten menurunkan petugas untuk mengawasi daerah-daerah rawan kecelakaan. Selain itu, Polda juga akan mengawal rombongan pemudik yang menggunakan sepeda motor dari tempat peristirahatan di jembatan timbang Cikande menuju Merak. (NTA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com