Libur Lebaran, Taman Hiburan Buka Nonstop

SURABAYA, KOMPAS.com — Taman Ria Surabaya (TRS) berkomitmen untuk tetap melayani publik selama libur Lebaran. Hal ini mereka buktikan dengan tetap buka pada 19-28 September dan meluncurkan lima wahana permainan baru persis pada hari Idul Fitri, Minggu (20/9).

"Ini konsekuensi jasa hiburan, kami justru harus terus buka untuk melayani publik. Kami tidak pernah mengenal libur," ujar Manajer Pemasaran Taman Ria Surabaya Martha Hana di kantornya, Jumat (18/9).

Selama pekan khusus Lebaran tersebut, TRS dibuka untuk umum pukul 09.00-22.00. Padahal pada hari reguler, TRS baru beroperasi pukul 15.00, kecuali hari Sabtu dan Minggu. Harga tiket masuk yang biasanya Rp 7.000-Rp 8.000 dinaikkan menjadi Rp 10.000 untuk orang dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak dengan tinggi badan 80-125 sentimeter. Namun, harga tiket per wahana tetap dipatok Rp 6.000.

Untuk menarik minat pengunjung, TRS meluncurkan lima wahana baru, yakni rumah kaca (magic mirror), fun city area, trampolin, film tiga dimensi, dan satu wahana bebas bayar, mini outbond. Penambahan wahana, kata Martha, diharapkan bisa mendongkrak pengunjung menjadi 5.000 pengunjung per hari atau dua kali lipat jumlah pengunjung pada hari reguler. Adapun saat ini TRS sudah memiliki 23 wahana permainan.

Menyadari animo pengunjung yang tinggi pada tahun-tahun sebelumnya, manajemen menyediakan paket permainan seharga Rp 50.000 untuk menjajal 15 kali permainan, Rp 25.000 (5 kali), dan Rp 15.000 (3 kali). "Ini seperti tiket terusan sehingga pengeluaran lebih irit," tambah Martha.

Martha menyadari bahwa membeludaknya pengunjung perlu diantisipasi. Oleh karena itu, personel di tiap wahana, bagian keamanan, dan juga medis ditambah dua kali lipat. Dia memperkirakan ada sekitar 150 orang yang akan terlibat di lapangan. "Semua pegawai ber-Lebaran di sini jadinya. Sesudah shalat Id, kami kembali ke TRS," ungkap Martha.

Bagi pihak manajemen, momen Lebaran menjadi saat yang tepat bagi taman hiburan yang berdiri sejak tahun 1971 ini untuk tetap eksis. Dua puluh tahun pertama, TRS bisa menyedot 1,2 juta pengunjung per tahun, sedangkan sekarang hanya menarik 800.000 orang. Meskipun jumlah pengunjung tiap tahun terus berkurang, Martha mengatakan bahwa TRS tetap punya pelanggan-pelanggan setia.