Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takbiran di Monas, Petasan Terbang Berseliweran

Kompas.com - 19/09/2009, 20:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat sepi karena gerimis sekitar pukul 19.00, Sabtu (19/9), kawasan Monumen Nasional (Monas) kembali ramai oleh warga Jakarta yang ingin menikmati malam takbiran. Meski petugas melarang warga masuk dengan kendaraan, antusiasme warga tak berkurang untuk menikmati malam di Monas.

Kali ini, bunyi petasan memenuhi suasana riuh rendah canda dan tawa remaja, anak dan orang tuanya serta pasangan yang tengah berkasih-kasihan. Para petugas yang dikerahkan mencoba mendekati setiap lokasi asal petasan. Kebanyakan pengunjung memang membakar petasan terbang yang membentuk percikan cahaya dan bunyi ledakan di udara. Banyak pula dengan kekuatan suara yang cukup besar.

"Maaf Pak, jangan dipakai lagi petasannya," ujar si petugas kepada seorang pria yang sedang menemani anak-anaknya bermain petasan terbang. Kontan, Firman (41) berkilah kalau banyak juga pengunjung yang berbuat serupa. Sementara anak-anaknya tetap membakar petasan terbang yang memang sudah disiapkan khusus dari rumah. "Lagian menghibur kok," ungkap Firman. Sang petugas pun balik badan.

Padahal setelah dia pergi, satu petasan terbang putra Firman melenceng. Harusnya ke atas, petasan mengarah horizontal. Untung tak ada orang.

Sementara itu, di arah seberang lokasi Firman, petugas lain juga pergi setelah memperingatkan pengunjung lain yang juga sedang bermain petasan terbang. Andi, warga Kebon Sirih, tak merasa keberatan dengan penggunaan petasan terbang malam ini. Hanya saja, kewaspadaan tetap harus dijaga. "Enggak apa-apa sih, buat ramai-ramai aja. Tapi ya asal jangan dilempar ke orang. Ke atas sih enggak apa-apa," ujarnya.

Menurut Firman dan Andi, petasan terbang memang bisa membuat malam takbiran kali ini lebih berwarna. Namun, bagaimana jika ada korban karena petasan? Akankah lebih berwarna?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com