JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 500 orang dari empat organisasi massa berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (18/11). Mereka mengecam Tim Delapan dan mendukung Polisi dan Kejaksaan Agung untuk melanjutkan perkara pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (nonaktif), Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah.
Ratusan orang itu mengklaim dirinya sebagai anggota organisasi massa Gabungan Rakyat Anti Korupsi (GARASI), Bangun Nusa, Forum Masyarakat Peduli Keadilan, dan Komite Pemuda Nusantara. Sejumlah demonstran yang ditanya Kompas.com mengaku berasal dari Tanah Tinggi, Johar Baru, Cengkareng, dan Manggarai.
Puluhan metromini dan kopaja diparkir di pinggir jalan di Bundaran Hotel Indonesia. Mereka berdiri membawa aneka spanduk mengecam KPK, sedangkan satu orang dari mereka berorasi di depan barisan. Sang orator mengecam Tim Delapan dan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak mengindahkan rekomendasi tim. Mereka mendesak Polisi dan Kejaksaan Agung untuk melanjutkan kasus Bibit-Chandra.
Beberapa spanduk dan poster yang mereka bawa, antara lain, bertuliskan "Tim Delapan Bukan Malaikat", "Tim Delapan = Badut Hukum", "Presiden Jangan Terpengaruh oleh Rekomendasi Tim Delapan", dan "Tim Delapan Kumpulan Badut-badut Bermasalah, Jangan Diikuti".
Ratusan massa dan kendaraan yang diparkir menyita hampir separuh badan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar Bundaran Hotel Indonesia tersendat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.