Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik 75 Ton Bahan Peledak Belum Diketahui

Kompas.com - 23/11/2009, 03:58 WIB

Batam, Kompas - Pemilik atau importir bahan peledak sebanyak 75 ton belum diketahui karena importasi bahan peledak itu sama sekali tidak dilengkapi dokumen. Meskipun demikian, aparat Bea dan Cukai bersama aparat kepolisian terus melacak importir, termasuk eksportir atau pengirim barang dari Malaysia, berdasarkan informasi dari awak buah kapal.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepulauan Riau Nasar Salim, Minggu (22/11).

”Pemilik barang belum diketahui secara pasti. Namun, awak buah kapal sudah menyebut beberapa nama. Itu masih harus diteliti dan dikembangkan,” kata Nasar.

Seperti diberitakan, aparat Bea dan Cukai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepulauan Riau pada hari Rabu (18/11) menangkap kapal kayu bermuatan 75 ton bahan peledak. Kapal yang ditangkap di perairan Laut China Selatan itu berlayar dari Pasir Gudang, Malaysia, dengan tujuan Selayar, Sulawesi Tenggara.

Menurut Nasar, importasi 75 ton bahan peledak berupa amonium nitrat itu dilakukan oleh jaringan yang cukup rapi.

”Dokumen tidak ada sama sekali,” katanya. Bahkan, paspor awak buah kapal tidak dicap saat memasuki Malaysia.

Nasar menambahkan, amonium nitrat sebanyak 75 ton itu dapat lolos dari pemeriksaan Bea dan Cukai Malaysia karena di Malaysia barang itu dilaporkan sebagai pupuk. (FER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com