Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ortu Korban Tuntut Babeh Dihukum Berat

Kompas.com - 16/01/2010, 16:39 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Suryati (35), ibu Yusup Maulana, berharap B alias Babeh, tersangka mutilasi Cakung, dihukum seberat-beratnya. Suryati merasa lega karena Babeh, yang mengaku sebagai pembunuh Yusup, akhirnya ditangkap.

"Saya merasa doa saya selama tiga tahun ini sepertinya terkabul," kata Suryati ketika ditemui di rumahnya, di Kampung Buluh Poncol, Desa Setia Mekar, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/1/2010).

Suryati menyatakan, mereka sudah mengikhlaskan Yusup. Meski demikian, dia berharap tersangka pembunuh Yusup dihukum berat, setimpal perbuatannya. "Saya pasrahkan (kasus Yusup) ini ke polisi, namun saya berharap orang yang membunuh anak saya, itu dihukum seberat-beratnya, setimpal dengan tindakannya yang kejam," ujar Suryati menambahkan.

Yusup adalah putra pasangan Suryati dan Karja (36). Yusup, murid kelas 2 MI Al Hikmah Tambun Selatan, itu adalah korban pembunuhan dan korban perlakuan seks menyimpang (sodomi) yang terjadi sekitar tiga tahun silam.

Jenazah Yusup ditemukan dalam bekas kardus minuman air mineral di halte bus tepi Jalan Raya Bekasi, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 30 April 2007.

Belakangan diketahui, Yusup diakui B alias Babeh, tersangka kasus mutilasi Ardiansyah, sebagai salah satu korbannya. Selain Yusup, Babeh diduga juga telah membunuh dan memutilasi beberapa anak lainnya (Kompas, 16/1/2010).

Babeh ditangkap Sabtu (9/1/2010) setelah kasus pembunuhan disertai mutilasi atas Ardiansyah, anak laki-laki, yang potongan tubuhnya ditemukan dalam bekas kardus air mineral di dekat jembatan Kanal Timur, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, terungkap Jumat (8/1/2010) atau sehari sebelumnya.

Bersyukur
Sukarsih, mantan guru Yusup di MI Al Hikmah Tambun Selatan menyatakan bersyukur kasus Yusup menemui titik terang dan polisi menangkap tersangka pembunuh Yusup setelah hampir tiga tahun berlalu.

Sukarsih mengaku terakhir kali melihat Yusup pada Sabtu, 28 April 2007. Yusup bersekolah pagi namun setelah kelasnya dipulangkan, Yusup justru terlihat di sekolah pada siangnya. Saat ditanya Sukarsih, Yusup menjawab dia hanya bermain sebentar di sekolah.

"Hari Seninnya kami didatangi ibu Yusup yang mengaku Yusup tidak pulang sejak Sabtu," kata Sukarsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com