Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Herman Sarens Sudiro?

Kompas.com - 18/01/2010, 16:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah hiruk pikuk pemeriksaan pansus aliran dana Bank Century di DPR yang tengah bergulir, sejak Senin (18/1/2010) siang ini tiba-tiba nama Herman Sarens Sudiro muncul dan "mencuri" perhatian media. Tersiar kabar, kediaman pensiunan perwira TNI di Serpong, Tangerang, itu dikepung oleh aparat POM Kodam Jaya dan juga pihak kepolisian.

Berdasarkan sumber-sumber di POM Kodam Jaya disebutkan, perwira dengan pangkat terakhir Brigjen TNI itu diduga terlibat penggelapan uang negara saat ia masih menjabat sebagai Pangkopwilhan yang membawahi wilayah Surabaya dan Madura. Namun, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Christian Zebua, saat ditanya tentang perkara tersebut, hanya menjawab "perkara lama". Ia mengatakan, Herman telah mendapat vonis atas sebuah kasus yang ditangani oleh Pengadilan Tinggi Militer Jakarta.

Lantas siapa sebenarnya Herman Sarens Sudiro? Pria kelahiran Pandeglang, 24 Mei 1930, ini lebih dikenal sebagai pencinta motor gede ataupun promotor tinju ketimbang karier militernya. Sejarah mencatat, kejuaraan tinju dunia untuk pertama kalinya dilangsungkan di Indonesia tanggal 29 Agustus 1981 antara Saoul Mamby dan Thomas Americo yang dipromotori oleh Herman Sarens Sudiro.

Usia yang semakin tua tak menyurutkan gayanya yang eksentrik. Dengan kegemarannya mengenakan pakaian militer dan motor gede ataupun berkuda, ia terlihat lebih muda dari usianya. Padahal, ia telah dikaruniai belasan cucu sekarang. Lelaki ini pun mengoleksi senapan. Saat menjadi duta besar di Madagaskar, ia mengasah kemampuannya dalam berburu di hutan-hutan Tanzania dan Nairobi. Hobi itu pun sempat terbawa ketika ia kembali ke Indonesia.

Uniknya lagi, mungkin dia adalah satu-satunya perwira militer yang terjun ke layar perak menjadi bintang film. Setidaknya ada 12 judul film yang telah dibintangi oleh mantan suami Theresia Blezinsky ini. Namun, sederet kegiatan non-militer itu tentu tak akan menghapus jejaknya sebagai seorang prajurit.

Sebuah keputusan besar pernah dilakukannya saat ia bertugas memberantas pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun tahun 1948. Kala itu, ia mengambil inisiatif untuk membiayai kebutuhan logistik pasukannya secara mandiri. Sebagai Komandan Peleton Divisi Siliwangi di Garut, ia memerintahkan perampasan barang-barang dari pihak musuh untuk dijual dan ditukar dengan makanan.

Di akhir jabatan militernya, Herman menghabiskan waktu dengan mengurus sejumlah organisasi dan bisnis. Selain menjadi Ketua Umum Promotor Tinju Indonesia (PPTI), ia pernah menjabat sebagai Ketua I Bidang Target Perbakin Jaya. Di sisi bisnis ia dikenal sukses dengan usaha perhotelan dan juga eksportir kuda. Kini, setelah sekian lama tenggelam, nama Herman kembali "terkenal".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com