Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengolahan Air Bersih secara Mandiri Dibatasi

Kompas.com - 27/01/2010, 21:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI dan PAM Jaya mencapai kesepahaman mengenai perlunya pengaturan pengolahan air bersih oleh perusahaan selain PAM Jaya. Pengolahan air bersih secara mandiri masih diizinkan jika di wilayah itu PAM Jaya tidak mampu melayani dengan baik.

"Izin pengolahan air bersih secara mandiri oleh perusahaan-perusahaan besar di utara Jakarta masih dapat ditoleransi karena pasokan air dari mitra PAM Jaya belum mencukupi. Jika mitra PAM Jaya sudah mampu memenuhinya, perusahaan itu harus mengurangi produksi airnya sampai tingkat paling rendah," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selamat Nurdin, usai kunjungan kerja di Kantor PAM Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2010).

Menurut Selamat, jika perusahaan besar dilarang mengolah air bersih secara mandiri tetapi pasokan dari mitra PAM Jaya masih kurang, maka pemerintah bertindak tidak adil. Air bersih diperlukan untuk menunjang aktivitas bisnis sehingga harus disediakan dengan segala cara.

Namun, kata Selamat, pengolahan air bersih secara mandiri tidak boleh dilakukan dengan alasan harga. Tarif air bersih yang tinggi bagi perusahaan besar diterapkan untuk memberi subsidi bagi pelanggan kecil.

Dalam catatan Badan Regulator Pelayanan Air Minum (BRPAM), Perumahan Metro Marina, Apartemen Regata, Perumahan Pantai Indah Kapuk, Pelabuhan Tanjung Priok, Taman Impian Jaya Ancol, dan Plaza Indonesia sudah atau sedang membangun instalasi pengolahan air bersih secara mandiri.

Direktur Utama PAM Jaya, Hariadi Priyohutomo mengatakan, pengolahan air bersih secara mandiri sebenarnya belum menjadi ancaman bagi kedua mitra PAM Jaya, Palyja dan Aetra.

Perusahaan atau pengembang yang diberi izin mengolah air secara mandiri terikat perjanjian untuk tetap berlangganan dan tidak mengurangi penggunaan air bersih dari mitra PAM Jaya.

Dalam kasus Ancol, kata Hariadi, izin pengolahan air diberikan tahun 2008 karena Thames PAM Jaya (TPJ) tidak mampu memenuhi kebutuhan Ancol. Saat menggantikan TPJ pada tahun yang sama, Aetra mampu memasok 14.000 meter kubik per hari dan hampir memenuhi kebutuhan Ancol.

"Izin pengolahan air bagi Ancol masih diberikan karena mereka membutuhkan air sampai 16.000 meter kubik per hari saat puncak musim liburan," tambah Hariadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com