JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir Kanal Timur (BKT) yang sudah tembus laut pada akhir tahun lalu mulai memberikan dampak positif di Sungai Ciliwung. Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Slamet Sugiono mengatakan, dengan berfungsinya BKT, debit ketinggian air di Ciliwung relatif tak mengkhawatirkan.
"BKT sudah mulai berfungsi mungkin sekitar 75 persen. Ini sangat bermanfaat dan bisa mengalirkan banjir," kata Slamet Sugiono seusai melakukan penyusuran Sungai Ciliwung, Minggu (14/2/2010).
Sebelumnya, BNPB melalui Tim Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana bersama Tagana, Basarnas, dan TNI AD melakukan pengawasan terhadap Sungai Ciliwung sekaligus latihan gabungan penanggulangan bencana banjir. Kompas.com ikut bersama tim melakukan penyusuran dari Bukit Duri hingga Pintu Air Manggarai.
Slamet mengatakan, volume air kiriman dari Bogor sudah bisa lebih cepat surut karena sudah teralihkan ke BKT. "Jelas sudah berpengaruh, bisa membuang air dan tergelontor ke sana," kata Slamet.
Pantauan Kompas.com, debit ketinggian air di sepanjang Ciliwung mulai dari Bukit Duri hingga Pintu Air Manggarai sudah lebih surut dibanding kemarin. Ketinggian air Ciliwung sudah pada posisi normal berada di bawah 750 cm. Pada Jumat hingga Sabtu kemarin, ketinggian air sempat di atas normal dan menggenangi rumah warga yang tinggal di bantaran kali. "Ini sudah normal. Normal dari Katulampa sampai laut," ujar Slamet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.