Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anand Ashram: Posisi Guru Harus di Atas Kebutuhan Lain

Kompas.com - 08/03/2010, 13:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Anand Ashram, Maya Safira, memaparkan 18 poin arti menjadi seorang murid kepada sekitar 30 peserta program Following The Master di Padepokan One Earth di Ciawi, Bogor. Acara itu digelar selama tiga hari pada bulan Maret 2009. Peserta yang hadir berusia antara 12 tahun dan 25 tahun.

Dalam berita sebelumnya, Maya telah memaparkan poin pertama hingga 12 arti menjadi seorang murid. Pemaparan itu direkam oleh salah satu pengurus yayasan dengan durasi 34 menit 21 detik. Menurut beberapa orang yang diduga menjadi korban Anand, dalam rekaman terlihat jelas Maya mencoba mendoktrin para peserta.

Berdasarkan rekaman yang diterima Kompas.com, Maya mengatakan, poin ke-13 arti menjadi seorang murid adalah tidak mempertanyakan, tidak berasumsi, tidak mendendam, tidak berbohong, dan tidak lelah dan penuh cinta dalam melayani guru.

"Karena seorang guru jauh lebih tahu apa yang terbaik untuk diri kita. Kita sendiri kadang tidak tahu apa yang terbaik untuk kita. Kalau kita lebih tahu, pasti kita tidak akan berguru," ucap Maya.

Maya melanjutkan, poin ke-14 yaitu seorang murid harus tahu menempatkan seorang guru dengan tidak mensejajarkannya guru dengan hubungan duniawi.

"Artinya apa? Misalnya si Feri (peserta) waktu itu sama ceweknya mau nonton. Terus diajak sama Anan (peserta), sudah ke open house aja. Nah, kalau misalnya Ferry bimbang, ohh.. mana yang kupilih? Pacarku atau guruku?" kata Maya.

"Kalau misalnya Ferry (lebih) berat ke pacarku, berarti Ferry menempatkan pacar di atas guru atau sejajar dengan sang guru. Padahal, posisi seorang guru spiritual harus berada di atas kebutuhan-kebutuhan yang lain," tambah Maya.

Poin ke-15, papar Maya, perhatian seorang murid selalu terpusatkan pada seorang guru . "Segala langkah yang dilakukan selalu selaras dengan ajaran guru," ucap dia.

Poin ke-16, murid harus bijaksana, ramah, dan ceria.

Poin ke-17, tambah Maya, seorang murid harus siap menerima pelajaran atau membuka diri. "Membuka diri itu siap dimarahi, siap dikritik, siap dijitak, siap dicerewetin karena itu untuk kebaikan kita. Soalnya kenapa? Karena orang lain nggak berani melakukan itu kepada kita," ujarnya.

Poin ke-18, membawa harum nama guru dan menjaga properti kepemilikan guru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com