Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Anand Tidak seperti Itu!

Kompas.com - 05/04/2010, 12:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Yayasan Anand Ashram, komunitas spiritual milik Anand Krishna, membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepada Anand Krishna. Mereka merasa terganggu dan telah dicemarkan nama baiknya atas pernyataan sejumlah pihak yang mengaku menjadi korban Anand Krishna.

Norma Darsono, salah seorang anggota Yayasan Anand Ashram, mengaku semua tuduhan yang disampaikan oleh Tara Pradipta Laksmi dan Sumidah adalah tidak benar dan fitnah.

"Pak Anand tidak seperti itu. Tidak benar bahwa di Yayasan Anand Ashram ada pelecehan seksual, ada indoktrinasi, cuci otak, dan sebagainya. Itu tidak benar, kami merasa terganggu," kata Norma Darsono.

Selain bantahan, Norma bersama sekitar 50 orang lainnya juga melakukan pelaporan atas dugaan pencemaran nama baik di Sentra Pelayanan Kepolisian  Polda Metro Jaya, Senin (5/4/2010).

Norma mengungkapkan, pihaknya merasa sangat terbebani atas pernyataan-pernyataan pihak-pihak tersebut. Dia mengatakan, setiap hari kegiatan mereka terganggu atas banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari orang-orang sekitar.

"Sebagai orang yang berkegiatan di sana kami merasa terganggu. Kami harus menjawab pertanyaan-pertanyaan orang-orang di sekitar kami mengenai pemberitaan-pemberitaan itu," ungkapnya.

Mengenai dugaan adanya kegiatan pengultusan dan pencucian otak, Norma mengatakan tidak pernah ada hal-hal seperti itu. Ia mengatakan, kegiatan di Anand Ashram bukanlah kegiatan keagamaan.

"Di sini hanya berupa the way of life. Tidak ada cuci otak. Bukan berarti kalau kami pakai gelang atau kalung itu berarti kami dicuci otak. Jangan diartikan seperti itu," kata dia.

Hal serupa diungkapkan kuasa hukum komunitas itu, Humprey Djemat. Ia mengatakan, pelaporan ini dilakukan sebagai bentuk bantahan tuduhan-tuduhan kepada Anand Khrisna yang secara langsung berimbas kepada Yayasan Anand Ashram.

"Kalau kami diam saja malah justru membenarkan tuduhan-tuduhan itu," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com