Lima Anak Buah Anand Krishna Dilaporkan ke Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wijarningsih (46), ibu Tara Pradibta Laksmi (19), melaporkan lima pengurus Yayasan Anand Ashram ke polisi dengan tuduhan mengambil paksa Tara dari rumahnya di daerah Limo, Depok. Lima pengurus itu adalah Maya Safira, Made Yudanegara, Sukmawati, Dian Martin, dan Ferry Santoso.

Demikian dikatakan koordinator Tim Pembela Korban Anand Ashram, Agung Mattauch, melalui telepon kepada Kompas.com, Senin (5/4/2010), seusai membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Depok.

Agung menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar bulan Juni 2009. Kelima orang itu bersama puluhan orang pengurus yayasan lain mendatangani rumah Wijarningsih untuk mengambil Tara.

"Dengan memaksa, Yudanegara dan kawan lainnya meminta agar Wijarningsih menyerahkan Tara ke mereka," ucap Agung.

Wijarningsih, kata Agung, menolak permintaan para anak buah Anand Krishna itu. Namun, mereka tetap memaksa serta mengancam agar Tara dapat diserahkan.

"Wijarningsih dengan sangat terpaksa membuat perjanjian. Tara boleh dikeluarkan dari rumah, tapi tidak dikembalikan ke Anand Ashram, tapi tinggal di rumah kos," ucap dia.

Wijarningsih secara terpisah mengatakan, dalam perjanjian itu, para pengurus yayasan yang menentukan tempat kos untuk anaknya. "Bayangkan saja bagaimana perasaan saya sebagai orangtua diperlakukan begitu. Mereka benar-benar keterlaluan," ujar Wijarningsih.

Laporan Wijarningsih, kata Agung, diterima petugas dengan nomor laporan No. 0872 /K/IV/ 2010 /Restro Depok. Para terlapor dikenakan pasal 167 ayat 4 tentang memasuki pekarangan tanpa izin dan pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan.

"Wijarningsih langsung dimintai keterangan untuk berita acara pemeriksaan di Unit Jatanras," ujar Agung.