JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah tersangka teroris yang terlibat dalam kamp pelatihan di wilayah Jantho, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, masih banyak berkeliaran di Aceh. Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Oegroseno ketika dihubungi wartawan, Senin (12/4/2010), mengungkapkan, informasi tersebut diperoleh dari para tersangka yang ditangkap. "Di NAD banyak TKP yang perlu dikembangkan oleh teman-teman Densus 88," ujarnya.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Baharudin Djafar di Medan mengatakan, lima tersangka teroris yang ditangkap pada Minggu (11/4/2010) dini hari dibawa ke Aceh untuk menunjukkan tempat latihan mereka. "Jadi, mereka dibawa untuk melihat lokasi di sana," kata Baharudin.
Ia menambahkan, pengembangan kasus selanjutnya tergantung dari hasil penilaian tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri yang membawa lima tersangka itu ke Aceh. "Tergantung dari tim Densus, apakah akan dibawa ke Mabes Polri atau bertahan dulu di Aceh," kata mantan Kapolres Dairi tersebut.
Baharudin menyebutkan, tersangka teroris yang akan dibawa ke Aceh itu berjumlah lima orang meski yang ditangkap sebelumnya enam orang. "Satu masih sakit sehingga tidak ikut dibawa," kata Baharudin.
Polisi menangkap enam tersangka teroris di depan kantor Auto 2000 di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Minggu (11/4) sekitar pukul 03.00. Penangkapan itu berawal dari kecurigaan terhadap sebuah mobil kijang berwarna silver yang parkir di ruas Jalan Sisingamangaraja, Medan.
Ketika dihampiri petugas, penumpang mobil yang berjumlah delapan orang itu melarikan diri. Enam tersangka di antaranya ditangkap, sedangkan dua orang lainnya melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.