JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang menolak penggusuran lokasi makam tokoh Muslim Al Arif Billah Hasan bin Muhammad Al Haddad, Rabu (14/4/2010) pagi, bentrok dengan ratusan aparat Satuan Pamong Praja.
Bentrokan itu terjadi di depan pintu gerbang makam tokoh yang juga dikenal dengan panggilan Mbah Priok. Namun, tidak ada korban jiwa dalam sengketa lahan tersebut.
Aksi saling lempar antara warga dan aparat Satpol PP yang bersiap mengeksekusi lahan yang dipersengketakan itu sempat mereda. Namun, aksi pelemparan kembali terjadi ketika alat berat aparat beraksi pukul 07.30 WIB.
Ratusan warga yang menolak rencana penggusuran tetap bertahan di lokasi makam keramat tersebut.
Seorang warga setempat mengatakan, bentrokan terbaru antara massa dan Satpol PP itu merupakan kelanjutan dari sengketa antara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II dan ahli waris Habib Al Haddad.
Upaya penertiban itu, katanya, merupakan pemaksaan yang inkonstitusional. Pasalnya, makam tersebut tidak hanya menjadi saksi sejarah perjuangan Islam, tetapi juga tanahnya diakui sejak zaman Belanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.