Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wuih... Gurihnya Nasi Bakar Warung Tenda

Kompas.com - 20/04/2010, 09:19 WIB

Saat pertama dihidangkan, Anda membelah bagian tengah pembungkus nasi bakar yang terbuat dari daun pisang. Akan lebih terasa bila dipadukan dengan ayam atau ikan bakar. Untuk pelengkapnya, Pendi menambahkan lalapan serta tak ketinggalan sambal terasi yang menambah kenikmatan bagi mereka yang menyantapnya.

Warung tenda nasi bakar yang dirintisnya kurang dari dua tahun lalu itu, sudah memiliki pelanggan setia. Banyak pelanggan mengatakan makanan ini unik, dan tidak ditemukan di tempat lain. Karena keunikan itu pula warung nasi bakarnya tidak pernah sepi pengunjung.

Masalah bumbu, sebelum menemukan ramuan pas, rupanya dia selalu melakukan inovasi, dan terus menerus mencoba. Hasilnya, bumbu yang diraciknya sangat pas dan cocok buat pelanggan. Terbukti, nasi bakarnya membuat setiap orang yang mencicipi akan ketagihan.

"Saat meracik bumbu, bila dicoba ternyata kurang pas atau tidak enak, langsung dibuang. Sampai akhirnya menemukan racikan benar-benar pas," cetusnya.

Untuk urusan harga, Anda tidak perlu merogoh kantung dalam-dalam, karena terhitung cukup murah. Nasi bakar dibandrol Rp 4.000 per porsi, ayam bakar Rp 9.000.

Sedangkan untuk ikan bakar harganya beragam, tergantung besar kecil dan jenis ikan. Berkisar antara Rp 18.000 dan Rp 25.000. Anda bisa memilih ikan baronang, bawal air tawar, gurame, sampai ikan kerapu.

Dari hasil ide uniknya ini, adakalanya Pendi dalam semalam mengeruk pendapatan sekitar Rp 1 juta. Pendapatan akan bertambah besar saat hari libur, karena warung tenda yang buka mulai pukul 17.00 hingga 01.00 itu akan lebih ramai.

Tidak jarang pula dia kehabisan stok. Bila hari biasa menyediakan 100 porsi nasi bakar, pada malam libur bisa menghabiskan sekitar 150 porsi.

Karena sering keteteran menghadapi pembeli, dia membawa bahan-bahan dan peralatan pembuat nasi bakar ke lokasi tempat berjualan.

"Bila membawa pas-pasan, pasti nasinya kurang. Daripada repot mondar mandir ke rumah, ya lebih baik dibawa saja bahan serta alatnya, biar bisa langsung dibuat di sini (tempat jualan)," ujar Pendi.

Sebagai pebisnis, tentu tidak selalu mendapat keuntungan besar. Terkadang hanya membawa pulang uang seadanya. "Kalau hujan pendapatan sedikit berkurang. Namanya juga jualan, pasti ada pasang surutnya dalam hal pemasukan," kata Pendi.

Untuk ayam bakar, warungnya bisa menghabiskan sekitar 20 ekor ayam semalam. Selain menu utama nasi bakar, ayam bakar, dan ikan bakar, tersedia pula aneka minuman mulai dari minuman ringan, sampai jus. Sejauh ini Pendi belum berniat membuka cabang.

"Saya ingin serius di sini terlebih dahulu. Mungkin kalau sudah mantap, akan membuka cabang. Takutnya baru dua tahun sudah membuka cabang, malah tidak bagus hasilnya," ungkap Pendi. (Vini R Amelia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com