Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Bawah Tanah Rangsang Pertumbuhan

Kompas.com - 21/05/2010, 11:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam membangun jaringan kereta api bawah tanah atau KABT, Pemprov DKI Jakarta akan mengedepankan konsep pengembangan berorientasi transit atau transit oriented development atau TOD. Terutama dalam pembangunan 12 stasiun KABT tahap pertama dengan rute Lebak Bulus–Dukuh Atas. Namun, klasifikasi 12 stasiun itu masing-masing tetap berbeda.

Kepala Seksi Perencanaan Pengembangan Ruang Kota dan Pemugaran Dinas Tata Ruang DKI Jakarta, Iwan Kurniawan, mengatakan, pada dasarnya seluruh stasiun yang ada akan dikembangkan menjadi kawasan TOD. Hanya saja pengembangannya dibagi dalam tiga klasifikasi, yakni berupa TOD maksimum, medium dan minimum.

Pembagian klasifikasi tersebut akan disesuaikan pada kondisi lingkungan, nilai ekonomi, pusat kegiatan dan perpotongan koridor angkutan massal.

Pengaturan itu sesuai dengan Raperda RTRW DKI 2010-2030 yang menyebutkan, penetapan lokasi stasiun yang dikembangkan dengan sistem TOD harus didukung oleh kajian kompherensif. Meliputi aspek sosial ekonomi, hukum lingkungan dan transportasi. Aturan tersebut, nantinya akan ditetapkan oleh gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Iwan mengatakan, dalam Raperda RTRW disebutkan bahwa rencana pengembangan TOD juga ditujukan untuk merangsang pertumbuhan kawasan yang dapat berdampak langsung pada pertumbuhan perekonomian. Karenanya, diperlukan pengaturan pola distribusi dan intensitas serta ketentuan bangunan.

“Untuk menetapkan lokasi dan membangun TOD itu tidak mudah. Karena perlu panduan rancang kota, penataan ulang pola peruntukkan tanah. Selain itu perlu pengaturan intensitas bangunan, panduan teknis pengembangan ruang bawah tanah, penerapan mekanisme insentif dan disinsentif untuk mendapatkan ruang publik,” ujar Iwan, saat kegiatan Joint Seminar With DKI Jakarta and Japan International Cooperation Agency Improvement of Jakarta, di ruang pola, Balai Kota DKI, Kamis (20/5/2010).

Selain itu, penerapan konsep public private partnership juga diperlukan. Bahkan perlu adanya sistem feeder transportasi menuju kawasan transit yang secara langsung terkait upaya pengurangan kemacetan.

Pengembangan TOD juga harus memperhatikan masalah sosial, seperti pemenuhan jalur pejalan kaki agar penumpang bisa merasa nyaman dan aman saat berada di stasiun tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com