Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Kompas' Hadapi Putusan Tanggal 15 Juni

Kompas.com - 01/06/2010, 16:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat telah menerima kesimpulan masing-masing pihak, baik dari penggugat, tergugat, maupun turut tergugat dalam perkara gugatan perdata terhadap tujuh media.

Majelis hakim yang diketuai Moestofa mengatakan, sidang dapat segera memasuki tahapan akhir persidangan, yakni putusan. "Sidang dilanjutkan pada Selasa, 15 Juni 2010, dengan agenda putusan," kata Moestofa sebelum menutup sidang dengan agenda kesimpulan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (1/6/2010).

Di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, pihak tergugat adalah Kompas dan Kompas.com, Warta Kota, dan RCTI. Sementara turut tergugat I dan turut tergugat II adalah Polri dan Dewan Pers.

Sebelumnya, dalam sidang tersebut, Moestofa menanyakan perihal kesimpulan dari pihak turut tergugat I, yakni Polri, yang belum diserahkan. Kecuali Polri, semua pihak, yakni penggugat Raymond Teddy; tergugat Kompas dan Kompas.com, Warta Kota, dan RCTI; serta turut tergugat II Dewan Pers, telah menyerahkan kesimpulannya kepada majelis hakim.

Setelah menimbang pendapat dari penggugat dan tergugat, Moestofa menetapkan, sidang akan tetap dilanjutkan dua pekan berikutnya dengan agenda putusan meski tanpa kesimpulan dari Polri. Seusai persidangan, anggota tim kuasa hukum media Bambang Mulyono mengatakan, tidak adanya kesimpulan dari pihak Polri sebagai turut tergugat I tidak akan berpengaruh terhadap putusan hakim.

Ia mengatakan, kesimpulan hanya merupakan konklusi dan rangkuman dari tiap pihak saja. "Tidak berpengaruh. Majelis akan melihat fakta persidangan secara keseluruhan dari catatan panitera," kata Bambang.

Seperti diketahui, kasus perdata yang dihadapi tujuh media ini bermula dari gugatan Raymond Teddy. Raymond merasa keberatan dengan pemberitaan ketujuh media tersebut, yakni Kompas, RCTI, Republika, Detik.com, Seputar Indonesia, Warta Kota, dan Suara Pembaruan, atas penyebutan dirinya sebagai bandar judi.

Persoalan ini terkait terbongkarnya kasus perjudian di Hotel The Sultan pada 24 Oktober 2008. Polisi kemudian mengamankan 16 orang, termasuk Raymond yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Akhir tahun 2009, Raymond melayangkan gugatan kepada tujuh media tersebut.

Selain tujuh media, turut tergugat adalah Mabes Polri dan Dewan Pers. Ketujuh media tersebut digugat di empat pengadilan negeri yang berbeda di Jakarta. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sudah lebih dulu mencapai tahap putusan dengan menolak gugatan Raymond.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

    Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

    Nasional
    Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

    Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

    Nasional
    Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

    Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

    Nasional
    Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

    Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

    Nasional
    Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

    Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

    Nasional
    Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

    Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

    Nasional
    Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

    Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

    Nasional
    Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

    Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

    Nasional
    Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

    Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

    Nasional
    Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

    Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

    Nasional
    Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

    Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

    Nasional
    MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

    MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

    Nasional
    Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

    Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

    Nasional
    Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

    Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

    Nasional
    BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

    BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com