Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu, Paspampres Tidak Leluasa Merokok

Kompas.com - 14/06/2010, 16:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berganti pimpinan, dari semula Kolonel Inf Doni Monardo ke Kolonel Inf Eko Margiyono.

Doni Monardo akan bertugas di Komando Resor Militer 061 Surya Kencana Kodam III Siliwangi. Dalam perpisahannya, Kol Inf Doni Monardo meminta maaf pada anak buahnya karena selalu keras dalam larangan merokok.

"Banyak anggota mungkin juga yang merasa tidak nyaman, banyak anggota yang ruang geraknya merasa dibatasi yang pasti terutama masalah merokok," ujar Doni Monardo dalam pidato perpisahan di Markas Komando Paspampres, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Senin (14/6/2010).

Menurut Doni, sikap kerasnya soal larangan merokok ini semata-mata untuk menjaga kesiagaan Paspampres, terutama pengamanan VIP yang  memerlukan kesiapsiagaan serta memelihara adrenalin. Maklum, Doni dikenal antirokok dan tidak menoleransi anak buahnya yang merokok.

"Pasukan A Paspampres tidak boleh ada sedikit pun kesalahan, zero mistake dan selalu bersiaga penuh," cetusnya.

Kol Inf Eko Margiono sebelumnya tidak pernah masuk dalam satuan Paspampres. Ia lulusan Akademi Militer 1989 yang bertugas di Kopassus selama 19 tahun. Eko terakhir bertugas di Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) sebagai asisten Divisi I Grup A bertugas khusus dalam pengamanan Presiden.

Menurut Eko, menjadi Komandan Grup A Paspampres tidak pernah dibayangkan sebelumnya karena awalnya dia tidak tertarik menjadi anggota Paspampres.

"Ini suatu kehormatan karena sebelumnya tidak pernah terbayang. Pada saat pangkat saya kapten, saya pernah ditanya mau tidak ke Paspampres? Saya jawab tak berkenan. Saat itu 1996, jadi sudah 14 tahun lalu, ternyata saya harus menjalani tugas ini," ujar perwira yang membawa istri dan tiga anaknya di atas panggung dalam acara pesan dan kesan.

Sementara Komandan Paspampres Mayjen TNI Marciano Norman mengatakan, pergantian ini dalam rangka meningkatkan kinerja untuk meningkatkan pengamanan Presiden dan keluarganya.

"Tidak selamanya berjalan mulus, banyak hal-hal yang tidak sempurna. Karena kerja sama baik, ketidaksempurnaan dapat kita kurangi," ujarnya. Dalam kesempatan itu, Doni dan istrinya menerima karikatur dari satuan yang ditinggalkannya. (yon)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com