Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Gunung Menuju Kemacetan Pantura

Kompas.com - 30/06/2010, 18:04 WIB

PEKALONGAN, KOMPAS.com — Tujuh etape telah dilalui tim Jelajah Sepeda Surabaya-Jakarta dengan total jarak tempuh 697 kilometer. Sejak etape pertama dan keempat dari Malang, Jawa Timur hingga ke Solo, Jawa Tengah, medan yang dilalui sebagian besar melintasi kawasan pegunungan di jalur selatan Pulau Jawa.

Pada etape ketujuh yang dimulai dari Semarang, Rabu (30/6/2010) pagi, tim melintasi jalur pantai utara Pulau Jawa yang dipadati kendaraan bermotor. Berdasarkan pantauan di sepanjang etape ketujuh menuju Pekalongan, tim harus beriringan atau berpapasan dengan truk dan trailer angkutan barang.

Meskipun para pesepeda dikawal polisi, jalur pantura tetap sangat rawan kecelakaan. Seorang pesepeda dari komunitas yang mengiringi tim inti jelajah terjatuh di tengah kemacetan lalu lintas kendaraan bermotor di pantura, tepatnya di Jalan Raya Tegalsari, Kabupaten Batang, menuju Pekalongan.

"Kalau membandingkan suasananya lebih enak di jalur selatan, terutama di Trenggalek menuju Pacitan. Saya lebih suka jalur selatan, meskipun banyak menanjak tapi sejuk, bisa menikmati pemandangan. Sedangkan jalur utara lebih landai tapi risiko kecelakaan lebih besar. Kalau tidak dikawal sangat berbahaya," kata Dwi Kustanto (30), pesepeda dari Lokomotif Cycling Club Solo.

Tim jelajah sempat tertahan dan berebut jalan dengan truk trailer yang merayap di bahu Jalan Raya Tegalsari. Kondisi itu sempat memancing sedikit amarah para goweser. Mereka berteriak mengomel karena sopir dinilai tidak mau berbagi jalan dengan pengguna jalan lainnya, terutama para pesepeda.

"Jelas saja kami marah karena terancam bahaya. Kami mengerti truk besar sulit bermanuver, tapi kalau mau saling berbagi jalan tentu akan tertib," kata Dwi.

Tiba di Kota Batik

Tim Jelajah Sepeda Surabaya-Jakarta yang berjumlah 30 orang telah tiba di "Kota Batik" Pekalongan, Jawa Tengah. Saat di perbatasan, mereka disambut para pesepeda dari Paguyuban Pit Toea Batang (Papitob) yang begitu ramah dan antusias mengantar tim menuju tempat istirahat.

Para pesepeda akan beristirahat satu malam di kota ini kemudian besok pagi melanjutkan perjalanan etape kedelapan menuju Cirebon sejauh 137 kilometer melewati sejumlah daerah di Pantura, yaitu Tegal, Brebes, Tanjung, dan Losari.

Sementara itu, Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) di kota ini menggelar kegiatan pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan di Kecamatan Pekalongan Utara. Bakti sosial ini terselenggara berkat bantuan dan partisipasi para pembaca Kompas yang disalurkan melalui DKK.

Foto lengkap di: KOMPAS IMAGES

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com