Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Cuma Dua Gerbong, Ya Kurang!

Kompas.com - 20/08/2010, 19:19 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Hari pertama pengoperasian gerbong kereta khusus wanita KRL Ekonomi AC dan Pakuan Express Bogor -Jakarta disambut biasa-biasa saja, Jumat (20/8/2010). Bahkan banyak calon penumpang yang tidak tahu adanya gerbong KKW. Yang tahu, berharap gerbong KKW ditambah atau didekatkan.

"Gerbong khusus perempuan itu kayak apa, sih. Kalau cuma dua gerbong, ya kurang. Perempuan penumpang KRL banyak banget, enggak cukup cuma dua gerbong," kata Wati, warga Ciomas yang bekerja sebagai penjaga toko di Kota.

Rara, mahasiswa IPB yang hendak ke Tanah Abang bersama tiga temannya, menambahkan, letak gerbong KKW di depan dan belakang rangkaian gerbong, juga tidak efisien. "Lebih baik, kedua gerbong tersebut didekatkan," katanya.

Sedangkan Yanti, warga Cilebut, mengatakan, tidak naik ke gerbong KKW karena sudah terbiasa naik di gerbong kedua. "Saya selalu turun di Gambir dan naik di gerbong kedua karena pas turun dari gerbong itu dekat dengan tangga keluar stasiun. Kalau naik gebong KKW nggak bisa cepat keluar dari stasiun," katanya.

Menurut Yanti dan Retno, yang juga warga Cilebut, serta setiap hari harus ke Jakarta untuk bekerja, keberadaan gerbong KKW enggak memberi pengaruh. Tetap saja penumpang akan berebutan naik ke gerbong KRL dan berebut mendapat tempat duduk. Kalau gerbong KKW hanya ada dua, tidak cukup untuk melindungi semua perempuan penumpang KRL yang tiap harinya sangat banyak, terpaksa berdesak-desak dengan laki-laki saat naik dan di dalam gerbong.

Dan, penumpang bejubel itu bukan cuma di KRL ekonomi, yang di Pakuan Express juga samimawon. Penumpang kayak pepes teri. "Yang tambah menyebalkan, sekarang juga mulai ada gerbong yang bau pesing. Terutama di dekat-dekat sambungan gerbong. Saya pernah sengaja menumpahkan satu botol minyak kayu putih dengan harapan bisa menghalau bau pesing. Tapi, nihil. Saya sendiri pernah empat kali lihat orang kencing, termasuk ibu-ibu, di ruang sambungan gerbong," tutur Retno.

Hari ini di Stasiun Bogor memang banyak perempuan penumpang KRL yang naik di gerbong bukan gerbong KKW. Pihak stasiun juga menempat petugasnya yang perempuan di gerbong KKW. Petugas tersebut dengan sopan meminta penumpang laki-laki yang duduk di gerbong KKW untuk pindah ke gerbong umum.

Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor, Udin Saefudin mengatakan, pihaknya akan terus mensosialisaikan keradaan gerbong KKW tersebut. "Kami akan terus menginformasikan keberadan dan fungsi gerbong KKW tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com