JAKARTA, KOMPAS.com- Dalam aksi damainya di Bundaran Hotel Indonesia, Sabtu (28/8/2010) siang tadi, RSA(Road Safety Association) meminta pemerintah untuk membenahi dulu transportasi publik sebelum melarang sepeda motor masuk jalur protokol di Jakarta.
"Kami mendesak pemerintah untuk membenahi transportasi publik. Harusnya ada pengaturan yang adil," kata Rahmat Faisal Dito, Kordinator lapangan aksi demo damai RSA.
RSA, menurut Dito tidak menolak apabila dilakukan pelarangan motor masuk jalan protokol. "Tapi benahi dulu transportasi publik. Karena tidak layak, motor adalah solusi yang diambil rakyat," kata dia.
Lanjut Dito, wacana ini memang diketahui pihaknya dari pemberitaan media massa. Juga telah menghubungi Kementrian Perhubungan, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. "Namun belum ada tanggapan yang baik dari mereka," kata Dito.
Apabila keputusan pelarangan motor masuk jalan protokol diberlakukan, RSA akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. "Nanti mungkin akan banyak peserta demo nya," kata Dito.
Aksi ini diikuti oleh para pengguna motor yang merasa dirugikan apabila keputusan ini dijalankan. Seperti Asmoro, seorang karyawan swasta yang bekerja sebagai PNS di Kuningan Barat. Rumahnya di Sunter, Jakarta Utara. Setiap hari ia mesti melewati jalan protokol seperti Jalan Thamrin, Jalan Sudirman, dan Jalan Gatot Subroto. "Saya keberatan apabila kebijakan ini benar diberlakukan," kata Asmoro.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.