JAKARTA, KOMPAS.com — Warga IKPN, Bintaro, Jakarta Selatan, menggunakan gedung SDN 05 Bintaro untuk mengungsi. Padahal, sekolah ini juga tergenang air di lantai dasarnya karena letaknya berada di dalam kompleks IKPN.
Mereka memanfaatkan ruang-ruang kelas di lantai dua untuk beristirahat. Ruang laboratorium pun disulap menjadi tempat penitipan barang. "Ini laboratorium sudah alih fungsi menjadi tempat penitipan barang. Bahkan, ada yang barang-barangnya sudah ditaruh di sini sejak banjir Agustus lalu," ujar Pakpahan, warga kompleks IKPN, Kamis (16/9/2010) siang.
Warga juga menggunakan dapur sekolah untuk memasak makanan bagi pengungsi. Mereka telah membuat jadwal harian untuk menyediakan makanan. "Kami bagi kelompok untuk masak makan pagi, siang, dan malam. Tiap kelompok berjumlah 6 orang. Ada yang beli bahan makan di pasar, ada yang memasak," ujar Pakpahan.
Menurut Pakpahan, warga IKPN saat banjir banyak yang sedang mudik. Mereka tidak mengetahui kalau rumahnya dilanda banjir besar. "Orang-orang sedang pulang kampung. Jadi semua barangnya pasti kena banjir. Nanti waktu sampai di sini pasti kaget rumahnya berantakan," ungkapnya.
Warga IKPN lebih memilih mengungsi di SDN 05 karena ingin segera membereskan rumah saat air surut. "Kalau sudah surut tidak segera dibersihkan, lumpurnya keburu nempel di tembok, jadi susah dibereskan. Makanya kami tidak ngungsi jauh-jauh," jelasnya.
Siang ini air di kompleks IKPN dan sekitarnya mulai surut. Namun, warga belum bisa membersihkan rumahnya karena air setinggi 1 meter. "Warga khawatir kalau bersih-bersih rumah sekarang, takut hujan dan air masuk lagi nanti," ujar Joko, Ketua RW 12, Kelurahan Bintaro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.