Babeh Dituntut Hukuman Mati

JAKARTA, KOMPAS.com — Baekuni alias Babeh (49) dituntut hukuman pidana mati. Menurut tuntutan jaksa penuntut umum Trimo yang dibacakan dalam persidangan di PN Jakarta Timur pada Selasa (28/9/2010), Babeh terbukti melakukan pembunuhan berencana dan tindakan kekerasan berupa sodomi terhadap empat bocah.

Dalam Pasal 340 KUHP juncto Pasal 65 KUHP tentang pembunuhan berencana yang didakwakan pada Babeh disebutkan, ancaman hukumannya adalah seumur hidup atau 20 tahun atau hukuman mati. JPU juga mengenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan biasa dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun.

Menurut JPU, yang memberatkan hukuman bagi terdakwa adalah perbuatannya sangat kejam, menimbulkan trauma, menimbulkan banyak korban anak-anak di bawah umur. "Yang meringankan tidak ada," kata Trimo. Babeh terus tertunduk mendengarkan tuntutan jaksa.

Menurut catatan Kompas.com, dalam persidangan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim, Mahmudi Saifullah, Babeh mengaku telah membunuh 14 anak. Mereka disodomi terlebih dahulu sebelum dibunuh. Sebagian korban dimutilasi.

Tahun 1993, Babeh membunuh Adit (12) di Kuburan Rawaterate, Pulogadung, Jakarta Timur (Jaktim). Tahun 1994, ia membunuh Feri (11) dan Doli (11) di rawa di kawasan industri Pulogadung dan di tanah kosong dekat bengkel di Cakung, Jaktim. Tahun 1995, Babeh membunuh Kiki (11) dan Irwan Imron (12). Kiki dibunuh di tanah kosong di Kupar, Cakung, sedangkan Irwan dibunuh di kebun kosong di Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.

Tahun 1998, Babeh membunuh dua anak, Teguh alias Ardi (11) dan Aris (11). Keduanya dibunuh di sekitar Kali Cibaok, Ciwaru, Kuningan, Jawa Barat. Tahun 2004 dan 2005, giliran Teguh Sepudin (13) dan Riki (9) dibunuh. Teguh dibunuh di Dusun Bugelan, Desa Mangunrejo, Kajoran, Magelang, dan Riki dibunuh di kontrakan Babeh.

Tahun 2007, Babeh membunuh Yusuf (7) dan Adi (12) di rumah kontrakan Babeh, sedangkan tahun 2008, ia membunuh Rio (12) dan Arif (7) rumah kontrakannya. Korban terakhir Babeh adalah Ardiansyah (9) yang dibunuh pada Kamis (7/1/2009) di rumah kontrakan Babeh.