Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Percepat MRT

Kompas.com - 29/09/2010, 04:13 WIB

Jakarta, Kompas - Untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di ibu kota Jakarta, Wakil Presiden Boediono meminta Japan for International Cooperation Agency mempercepat rancang bangun dan pembangunan konstruksi angkutan massal transportasi atau mass rapid transit (MRT).

Diharapkan, dengan selesainya rancang bangun proyek mass rapid transit (MRT) tahun depan, pembangunan konstruksinya sudah dapat dimulai beberapa tahun lagi.

Harapan itu disampaikan Wapres Boediono, sebagaimana diungkapkan Juru Bicara Wapres yang juga Staf Khusus Wapres bidang Media Massa Yopie Hidayat, kepada pers seusai mendampingi Wapres bertemu dengan Chairman Japan for International Cooperation Agency (JICA) Kenzo Oshima di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (28/9).

”Wapres memang sangat menaruh perhatian terhadap pembangunan MRT. Oleh sebab itu, diharapkan pembangunan konstruksinya dipercepat. Lebih dulu diharapkan selesai tahun depan rancang bangunnya,” katanya.

Menurut Yopie, pembangunan proyek MRT memang salah satu dari 17 langkah terobosan yang ditetapkan Wapres untuk mengatasi kemacetan di Jakarta secara menyeluruh.

Yopie menambahkan, pelaksanaan pembangunan MRT masih berjalan pada jalurnya sehingga tidak ada hambatan yang mengganggu. ”Sekarang ini masih on the track-lah pelaksanaannya,” lanjutnya.

Yopie mengatakan, salah satu kemajuan yang bisa dicapai adalah disetujuinya jalur MRT dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Kota. ”Sebelumnya, yang baru disetujui adalah jalur Lebak Bulus ke Bundaran HI. Jadi, nantinya, untuk mempercepat pembangunan MRT, jalur Lebak Bulus-Bundaran HI dibangun paralel dengan Bundaran HI-Kota,” lanjut Yopie.

Ditanya apakah dibahas juga mengenai potensi tanah ambles dalam perencanaan pembangunan MRT, Yopie menampik.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan, untuk fase pertama dana pembangunan MRT yang telah ditandatangani pada Maret 2009 senilai 48,2 miliar yen.

”Akan tetapi, untuk fase kedua dan ketiga belum ada loan agreement-nya karena belum ada daftar kegiatan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),” kata Rahmat.

Dipercepat

Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo mengatakan, pihaknya mempersiapkan beberapa langkah untuk mempercepat penyelesaian MRT. Pada MRT jalur selatan-utara tahap I, penyusunan desain teknis detail yang seharusnya selesai awal 2011 dipercepat menjadi September 2010.

Saat ini, PT MRT Jakarta sedang mempersiapkan tahap lelang proyek yang akan digelar awal 2011. Proyek konstruksi MRT akan dilaksanakan awal 2012 dan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Oktober 2016.

”Kami sedang berusaha mempercepat proses tender dan konstruksi agar MRT selatan-utara tahap I dapat beroperasi awal 2016. Namun, percepatan itu belum dapat kami janjikan karena proses konstruksi belum dimulai,” kata Tribudi.

MRT jalur selatan-utara tahap I membentang dari Lebak Bulus ke Bundaran HI sejauh 15,5 kilometer. Sebanyak 13 stasiun, tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah, akan dibangun pada jalur MRT itu. ”Biaya pembangunan MRT tahap I ini diperkirakan mencapai Rp 16 triliun,” kata Tribudi.

Percepatan juga akan dilakukan pada pembangunan jalur MRT selatan-utara tahap II. Kepala Divisi Komunikasi PT MRT Manpalagupta Sitorus mengatakan, jalur MRT selatan-utara tahap II yang menurut jadwal mulai beroperasi pada 2020 dipercepat menjadi 2018.

Percepatan itu dilakukan dengan membarengkan proses lelang tahap I dengan penyusunan desain teknis detail pada tahap II. Saat ini, studi kelayakan pembangunan jalur MRT selatan tahap II sudah selesai dan memasuki fase penyusunan desain teknis detail.

Jalur MRT selatan-utara tahap II membentang dari Bundaran HI ke Kampung Bandan. Jalur rel di bawah tanah sepanjang 6,2 kilometer akan dilengkapi dengan delapan stasiun.

”Gubernur Fauzi Bowo sudah menginstruksikan dilakukannya percepatan agar MRT sebagai angkutan massal dapat segera dinikmati warga Jakarta. MRT juga dinilai menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan Jakarta,” kata Manpalagupta.

Selain mempercepat pembangunan MRT tahap II, PT MRT juga mulai menyiapkan pembangunan jalur MRT timur barat. Jalur itu dirancang memiliki panjang sekitar 87 kilometer dan membentang dari Tangerang sampai ke Bekasi. Jalur timur barat diperkirakan dapat mulai beroperasi antara 2024 dan 2027. (ECA/HAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com