Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT: Jangan Buru-buru Salahkan Masinis

Kompas.com - 04/10/2010, 18:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menolak membeberkan temuan sementara mengenai investigasi terhadap kecelakaan kereta api di Pemalang dan Solo, Jawa Tengah. Sesuai prosedur, KNKT akan mengungkapkannya paling cepat dalam 3 bulan ke depan. Hal tersebut disampaikan Tatang Kurniadi saat mendapat kesempatan berbicara dalam rapat kerja antara Komisi V DPR RI dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi di gedung DPR RI, Senin (4/10/2010).

Dalam raker tersebut, Tatang diminta melaporkan hasil temuannya selama dua hari melakukan investigasi terhadap dua kecelakaan yang menewaskan 35 orang tersebut.

Dalam paparannya, Tatang menegaskan bahwa KNKT bertugas menyelidiki permasalahan secara rinci dan tidak akan menyalahkan pihak mana pun dalam hasil akhirnya nanti. Ia juga menyesalkan bahwa saat ini sudah ada isu yang menguatkan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh kesalahan masinis, terutama masinis KA Argo Bromo Anggrek yang menabrak KA Senja Utama Semarang di Stasiun Petarukan.

"Dalam hal ini ada suatu hal yang akan merugikan KNKT bahwa massa, publik, sudah teropinikan bahwa yang salah adalah masinis. Kami tidak boleh dengan serta merta ikut arus menentukan kehendak masyarakat banyak," tegas Tatang.

Tatang menambahkan, dalam penyusunan laporan akhir penyelidikan, pihaknya akan menyampaikan rekomendasi tentang perbaikan kepada Kementerian Perhubungan, dalam hal ini Direktorat Perkeretaapian.

Rekomendasi itu, katanya, baru akan diserahkan dalam waktu enam bulan sesuai prosedur internasional. Namun, ia berjanji akan mempercepat proses tersebut menjadi tiga bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com